"Saka! Ini bukan martabak pesanan aku!" Pekik Melodi membuat Saka yang tengah rebahan di atas tempat tidur terlonjat kaget.
"Ha? Itu martabak luarnya keju dalamnya coklat," balas Saka bingung.
Melodi menoleh, "Aku nggak pesen martabak itu!" Balasnya.
Saka bangkit dari posisinya, ia berjalan mendekati Melodi.
"Tadi Kamu pesan itu, sayang," ujar Saka dan duduk di sebelah Melodi.
Melodi bernafas kasar.
"Aku pesan rasa kacang," balas Melodi membuat Saka melotot karena terkejut."Nggak, kamu pesan luarnya keju dalamnya coklat," Saka tak mau kalah dari Melodi.
"Aku nggak pikun loh, Saka. Aku masih inget pesanan aku kacang! Bukan ini," ujar Melodi seraya mendorong martabak yang ada di depannya kearah samping.
Saka menghela nafasnya kasar, "besok aja kita beli lagi, ya?"
Melodi menggeleng pelan, "mau sekarang."
"Ini udah malam, kita tidur dulu," kata Saka membuat Melodi mendesah kecewa.
"Yaudah," jawab Melodi dan naik ke atas tempat tidur dengan wajah yang kesal.
"Jangan ngambek, sayang, besok kita beli," ucap Saka dan menyimpan martabak tersebut ke atas nakas dan ikut tidur bersama istrinya.
"Iya," balas Melodi enggan.
Membuat Saka terkekeh dan memeluk tubuh istrinya dari belakang.
"Tidur yang nyenyak, sayang," ucap Saka sambil mengecup kening Melodi.
***
Suasana di dalam rumah itu nampak ramai. Kegaduhan yang di timbulkan oleh Melodi membuat semua orang geleng-geleng kepala dengan tingkahnya.
"NGGAK MAU, SAKA. KATANYA KAMU MAU BELIIN AKU MOBIL!" teriakan itu berhasil membuat Saka menoleh dengan tampang terkejut.
"Ha? Sejak kapan aku bilang gitu?" tanya Saka kebingungan.
Dengan kesal, Melodi menjatuhkan dirinya di atas sofa.
"Kamu lupa? Pas kita liburan kamu yang bilang," balas Melodi sinis.
Adira terkekeh melihat perlakuan menantunya itu.
"Udahlah, Saka. Beliin aja, mungkin Melodi lagi ngidam," Melodi mengangguki ucapan Adira.
Saka bernafas kesal, mana ada wanita hamil ngidam barang yang mahal? Beli mobil? Dipiki beli cilok kali. Gampang banget tuh mulut kalo ngomong.
"Tapi, Ma. Mobil Melodi di rumah ada banyak," ujar Saka membuat Melodi berdecak kesal.
"Itu, kan, mobil aku. Pake uang aku," balasnya ketus.
"Yang lain aja ngidamnya, ya?" Ujar Saka, terlihat sekali bahwa lelaki itu frustasi.
Melodi menggeleng pelan, "aku mau itu." Gumamnya sendu.
"OH AKU TAU, AKU TAU!" sembur Melodi seraya berdiri.
Saka dan Adira sontak menoleh.
"KATANYA KAMU MAU BELI KEBUN STRAWBERRY!" pekiknya.
"Astaga, Mel," decak Saka sambil geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soul Mate { Tamat }
Teen Fiction"Lo istri gue, apa nggak bisa lo nerima gue sebagai suami lo? seenggaknya melakukan tugas layaknya sebagai istri." "lo gila?" Melodi menepis tangan Saka, dan menatap lelaki itu tajam. "Gue juga nggak mau jadi istri lo, gue nggak mau punya suami ka...