Empat puluh tiga

542 14 0
                                    

Rasa senang tidak bisa lagi mereka sembunyikan. Azkia nya sudah kembali, dengan ajaibnya gadis itu terbangun setelah dinyatakan meninggal dunia.

Ini takdir Azkia. Gadis itu masih dikasih kesempatan oleh Tuhan untuk hidup bersama semua orang.

"Maaf, karena aku acara pernikahan kita jadi berantakan," sahut Azkia dengan suara pelan bahkan nyaris tak terdengar.

Ardhan yang berada di samping brankar Azkia sontak menggeleng pelan. "Ini bukan salah kamu, ini murni kecelakaan."

"Lo jangan tinggalin gue, Kia. Lo nggak tau seberapa khawatirnya gue ke Lo?" celetuk Kelly membuat Azkia terkekeh pelan.

"Sorry," balasnya.

"Gue kira Lo beneran mati," celetuk Melodi dan mengundang tatapan tajam dari Azkia.

"Heh! Lo tau sendiri gue nggak semudah itu buat mati," balasnya lirih. Meskipun kondisinya bisa di bilang jauh dari kata baik-baik saja, tapi kecerewetan gadis itu masih saja sama.

Melodi terkekeh.
"Iya yang punya nyawa kucing," ejek Melodi.

"Gue aneh aja, siapa perempuan itu?" sahut Saka membuat semua pasang mata menoleh kearahnya.

Abian yang masih berada di sana ikut menoleh, "perempuan?"

Kelly menelan ludahnya kasar.
"Tante Ane, om."

Sontak mendengar nama itu, Abian menjadi emosi. Pria itu berdiri dengan rahang yang mengetat.

"Ngapain dia di sana?!" Ketusnya.

Kelly menggeleng pelan.
"Kelly nggak tau, cuman tadi Kelly liat Tante Ane lagi ngobrol sama laki-laki sambil liat Azkia."

"Apa mungkin Azkia seperti ini gara-gara Ane?" Timpal Om Azkia.

Tante Azkia mengangguk setuju.
"Dari awal aku sudah curiga, tidak mungkin Ane melepaskan kamu semudah ini, Abian!"

"Apa masalahnya?" tanya Om Azkia.

Abian menghela nafasnya kasar, ia memejamkan untuk menetralkan emosinya sejenak.

"Beberapa bulan yang lalu Ane datang ke rumah ku. Dia ingin rujuk bersamaku," jelas Abian.

"Apa? Kenapa kamu tidak pernah bercerita?" Tanya Tante Azkia emosi.

"Aku pikir Ane tidak akan senekat ini, kak!" Balas Abian.

Tante Azkia bernafas kesal.

"Ardhan, kamu harus jaga Azkia dengan ketat. Tante tidak mau hal seperti ini terulang kembali," titahnya kepada Ardhan.

Ardhan mengangguk setuju.
"Tanpa Tante perintah pun Ardhan bakal jagain Azkia."

"Kita harus temuin dia," ujar Tante Azkia penuh emosi.

"Tenang, Tante. Biar kita yang selesaikan ini," sahut Saka.

Tante Azkia mengangguk sambil menatap Saka.

"Tante percaya sama kalian."

"Apa kamu tidak pernah tau sikap mantan istrimu itu? Dia akan terus mencelakai Azkia sampai Azkia mati! Aku tidak mau hal seperti ini terjadi lagi," Tante Azkia terus mengomeli Abian.

Abian berdecak sebal.
"Aku tahu, kak! Ini salah ku," ucapnya.

"Sudah, kamu harus tenang dulu," ujar Om Azkia menenangkan istrinya itu agar tidak emosi.

"Aku ini terlewat kesal," balasnya menepis tangan suaminya dari pundaknya.

"Semua orang yang ada di sini pun kesal, bukan hanya kamu," balas Abian.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang