"Lo udah lama di Indonesia?" tanya Melodi sambil menatap lelaki di depannya.
Lelaki itu sejenak menyeruput minumannya, "lumayan juga sih."
Melodi manggut-manggut.
"Gimana sama sekolah Lo?""Kayaknya gue bakal lanjut sekolah disini," balasnya membuat Melodi kembali mengangguk.
"Kalo Lo sekolah di mana?" tanyanya.
"Darma bakti," jawab Melodi membuat Arsen tersenyum lebar.
"Kemarin gue daftar ke sekolah itu!" ucap Arsen antusias.
Kedua mata Melodi berbinar.
"Serius?"Arsen mengangguk semangat, membuat Saka yang berada di samping Melodi mendengus kesal. dirinya merasa terabaikan.
Apalagi melihat wajah Melodi yang penuh binar, membuat ia kesal dengan lelaki yang bernama Arsen itu.
"Mel, kita pulang," ajak Saka membuat keduanya menoleh.
Melodi menghela nafas kasar.
"Bentar lag," lalu gadis itu kembali mengobrol dengan teman lamanya itu.Saka melemaskan bahunya. Kedua mata lelaki itu melirik tajam kearah Arsen, baru kali ini Melodi bicara panjang lebar kepada orang lain.
"Sialan Lo," bisik lelaki itu kesal.
"Haha, Lo tau nggak, dulu Lo pernah bilang gini. Sen, nanti kalo kamu udah besar, nikahnya sama aku ya?" ucap Arsen sambil terbahak, membuat Melodi ikut tertawa. Sedangkan Saka, lelaki itu kembali mendengus kesal, apalagi mendengar ucapan Arsen. Saka tau betul, lelaki di hadapannya ini ingin membuatnya panas dengan obrolannya.
"Itu, kan dulu. Sekarang gue ogah nikah sama Lo," balasan Melodi membuat Saka bernafas lega.
Arsen menghentikan tawanya, menatap Melodi serius. "Sekarang juga gue siap kok!"
Ucapan itu, berhasil membuat Melodi tercengang, lalu gadis itu melirik kearah Saka yang tengah menatapnya horor.
"A-ah, Lo bisa aja! Gue masih sekolah," ucap Melodi kikuk.
Arsen menaikkan satu alisnya.
"Kenapa emang kalo masih sekolah?""Kita bisa melakukan acara pernikahan dengan rahasia, Mel."
Melodi menelan ludah, kenapa pembahasannya jadi mengarah ke sini, sih?
"Haha, lo emang cocok jadi pelawak deh, Sen!" Melodi berusaha mencairkan suasana yang mencengkam itu.
Arsen, lelaki itu malah menarik tangan Melodi dan mengusapnya lembut. "Gue serius, Mel. Ucapan Lo dulu, gue anggap serius."
Melodi melotot tak percaya, gadis itu tersenyum canggung dan menarik paksa tangannya.
"Ad---"
"Pulang, Mel." Sentak Saka dan menarik tangan Melodi membuat gadis itu berdiri.
Melodi dan Arsen menatap kearah Saka.
"Gue pulang dulu, Sen." Ucap Melodi dan pergi dari hadapan Arsen.
"Di bukan pacar Lo, kan, Mel?"
***
Brak!
Saka menghempaskan tubuh Melodi ke atas tempat tidur. Melodi mengusap pergelangan tangannya yang sakit, bahkan tercetak lingkaran merah di pergelangan tangannya itu.
"Siapa dia?" tanya Saka tajam.
Melodi diam, bibirnya keluh untuk menjawab ucapan Saka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soul Mate { Tamat }
Teen Fiction"Lo istri gue, apa nggak bisa lo nerima gue sebagai suami lo? seenggaknya melakukan tugas layaknya sebagai istri." "lo gila?" Melodi menepis tangan Saka, dan menatap lelaki itu tajam. "Gue juga nggak mau jadi istri lo, gue nggak mau punya suami ka...