Melodi menyantap makanannya dengan lahap, perempuan itu tidak memperdulikan sekitarnya. Lihat, betapa banyak orang-orang yang melihat kearahnya, dengan tidak anggunnya Melodi makan, membuat penghuni restoran itu bergidik ngeri kearahnya. Tapi, tentu saja perempuan itu tidak peduli.
Saka, lelaki itu terkekeh. Bukannya merasa malu, tapi lelaki itu malah tertawa melihat wajah menggemaskan istrinya.
"Gila, Lo lapar apa doyan?" tanya Azkia berdecak kagum.
Gadis itu menatap mejanya yang dipenuhi oleh makanan yang di pesan oleh Melodi. semuanya hampir habis dimakan oleh perempuan hamil itu.
Melodi cengengesan sambil memakan burgernya, "gue laper." Balasnya.
Saka geleng-geleng kepala, "habisin, kalo kurang pesen lagi," semua mata tertuju kearah lelaki itu.
"Boleh?" tanya Ardhan.
Saka mendelik kearahnya.
"Buat istri gue!" sentaknya.Ardhan berdecak kesal.
"Yaudah, jadiin gue istri Lo biar bisa makan sepuasnya."Saka yang mendengar itu langsung melempar Ardhan menggunakan sendok, "sialan Lo."
Bagas tertawa puas.
"Udah deh, Lo mending jomblo aja.""Yee, Lo juga pengen, kan, punya pacar?" tanya Ardhan menarik turunkan alisnya.
"Ya mau lah, kalo sama cewe," ucapnya.
Kelly berdecak kesal. "Berisik deh, habisin makanan kalian. Udah sore," sentak gadis itu membuat mereka berdua bungkam.
***
Melodi menguap dengan lebar, kepalanya ia taruh di bahu Saka. Membuat lelaki itu mengusap perut dengan lembut.
"Enaknya punya istri," gumam Bagas yang tengah menyetir di depan.
Azkia yang berada di kursi tengah segera menampol kepala Bagas dengan keras. "Bisa nggak, mulut Lo dikunci dulu?"
Bagas memutar bola matanya malas, tanpa menoleh kearah belakang lelaki itu menjawab. "Nggak bisa."
Azkia berdecak, gadis itu memilih untuk menyender dan menyilangkan tangannya sambil menatap Bagas dari belakang.
"Kenapa, sih, Lo sensi Mulu kalo sama gue, suka ya?" Bagas melirik sekilas kearah Azkia lewat kaca, terlihat wajah gadis itu yang memerah. Hal itu, berhasil membuat Ardhan terkekeh.
"Amit-amit gue suka sama setan macam Lo," Bagas berdecak sebal.
"Mana ada setan setampan gue," ucapnya kepedean.
Ardhan yang melihay perdebatan antara Azkia dan Bagas pun segera merelai. "Lo kalo milih satu dong, jangan dua-duanya." Sahut lelaki itu.
"Maksud lo?" tanya Bagas tak mengerti.
Ardhan bernafas pelan, "Kelly Lo embat, Azkia juga Lo embat," Kelly yang mendengar itu sontak melotot kearah Ardhan.
"Apaansih?"
Ardhan menoleh, "noh, tanya Bagas," ucap lelaki itu sambil melirik kearah Bagas.
Bagas berdecak, "kalo bisa dua-duanya kenapa harus satu?"
Bagas terkekeh mendengar ucapannya sendiri, berasa keren sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soul Mate { Tamat }
Teen Fiction"Lo istri gue, apa nggak bisa lo nerima gue sebagai suami lo? seenggaknya melakukan tugas layaknya sebagai istri." "lo gila?" Melodi menepis tangan Saka, dan menatap lelaki itu tajam. "Gue juga nggak mau jadi istri lo, gue nggak mau punya suami ka...