Sebelas

1K 35 0
                                    

Asap rokok keluar dari mulut gadis yang tengah melamun di balkon kamarnya. Tatapan gadis itu lurus ke depan, menikmati rokok yang ia hisap.

Seseorang membuka pintu kamar, tanpa menoleh ia sudah tau siapa pelakunya. Melodi berdecak kesal melihat seseorang tersebut sudah berdiri di sampingnya.

"Buang," ketus Saka membuat Melodi menoleh. Rokok yang ia pegang menggantung di udara.

Melodi menaikkan satu alisnya.

"Rokok Lo buang," jelasnya.

Melodi terkekeh, lalu gadis itu memalingkan kembali wajahnya.

Saka yang mendapati respon Melodi seperti itu segera merebut rokok di tangannya. Dan membuangnya ke bawah.

"Lo apa-apaan sih?!" sentak Melodi.

"Lo yang apa-apaan?"

"Lo cewe nggak bagus nge rokok!"

Melodi tersenyum sinis, "gue nggak peduli."

Gadis itu segera meraih satu bungkus rokok di atas meja dan berniat mengeluarkannya.

Namun, tangan Saka merebutnya kembali dan melemparnya ke sembarang arah.

Melodi semakin kesal.

"Gue nggak suka cewe perokok!" sentak Saka membuat Melodi terkekeh sinis.

"Bagus kalo nggak suka, lo nggak perlu nyari alasan lagi buat jauh-jauh dari hidup gue," ucapan Melodi berhasil membuat Saka menggeram marah. Kedua tangan lelaki itu terangkat dan mencengkram bahu Melodi.

Melodi terhenyak atas perlakuan Saka yang bisa dibilang tiba-tiba.

"Sampai kapanpun gue nggak akan pernah jauh dari hidup Lo!" sentakan Saka membuat Melodi terdiam, kedua mata gadis itu melongo menatap Saka.

"Lo istri gue, apa nggak bisa Lo Nerima gue sebagai suami Lo? Seenggaknya Lo melakukan tugas sebagai istri."

"Lo gila?" Melodi menepis tangan Saka, dan menatap lelaki itu tajam.

"Gue juga nggak mau jadi istri Lo, gue nggak mau punya suami kaya Lo!"

Saka terdiam, perkataan Melodi benar-benar menghancurkan hatinya. Kenapa? Kenapa dirinya yang harus menyukai Melodi? Bahkan, dari awal pernikahan ini ia sudah bertekad, tidak akan pernah menyukai gadis yang sudah mengambil hidupnya. Tapi lihat? Ia malah menyukai istrinya yang secara terang-terangan membencinya.

"Dengar baik-baik, Saka. Gue suka rokok, gue suka Alkohol, dan gue suka keluar masuk bar, gue harap dengan perkataan gue ini Lo bisa jauh di kehidupan gue." Setelah mengatakan itu, Melodi segera membalikkan badannya, membelakangi Saka yang hanya diam dan mencerna setiap kata yang diucap oleh Melodi.

Meskipun ia tergolong lelaki bandel, tapi sungguh ia tidak pernah menyukai perempuan seperti Melodi. Yang suka Rokok, Alkohol apalagi sering bulak balik bar, ia tidak menyukainya.

Bahkan, dirinya pun tidak pernah merasakan itu semua. Sedangkan Melodi, yang notabenenya seorang perempuan, kenapa bisa melebihi dirinya yang seorang lelaki?

"Gue suka sama sama Lo, Mel." Pengakuan Saka berhasil membuat Melodi tercengang.

Namun, ia segera menetralkan nya.
"Sorry, gue gak suka sama Lo. Dan sampai kapanpun gue nggak akan pernah suka sama Lo."

"Lo yang udah menghancurkan masa depan gue."

Lagi, perkataan Melodi kembali membuat hatinya teriris. Dadanya sesak mendengar ucapan menohok dari istrinya.

Saka tersenyum nanar, lelaki itu menunduk dan mendongakkan kepalanya menatap Melodi yang membelakangi nya.

"Gue bakal buat Lo suka sama gue," setelah itu, Saka pergi meninggalkan Melodi yang hanya diam.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang