"siapa?" tanya Saka sambil melirik sekilas kearah Axel yang tengah menyeruput kopi yang sempat dibuat oleh Melodi.
Melodi yang mendengar pertanyaan dari Saka sontak menoleh.
"Oh, dia Axel. Temen aku," jawabnya.Saka hanya ber'oh ria sambil berjalan menuju letak kamarnya.
"Dia suami Lo?" tanya Axel.
Melodi mengangguk semangat.
"Iya, ganteng, kan?" tanya balik Melodi.Axel berdecih tak suka.
"Masih gantengan gue," ucapannya membuat Melodi memutar bola matanya malas."Mana ada, muka pas-pasan begitu so so an di bandingin sama suami gue," celetuk Melodi dan berhasil mengundang tatapan kesal dari Axel.
"Heh, di Amerika, cewe bule pada nge fans sama gue," balasnya dengan mata yang melotot kearah Melodi.
"Itu, kan, disana. Disini nggak ada," balasnya tak mau kalah.
"Sialan Lo, Melodi." Sarkas Axel kesal.
Melodi terkekeh, karena berhasil membuat temannya itu kesal.
"Oh iya, kabar Azkia sama Kelly gimana?" tanya Axel dengan raut wajah yang serius.
Melodi melemaskan bahunya seraya menyender di punggung sofa.
"Kelly baik, Azkia pun udah membaik."
Jawaban dari Melodi mengundang raut kebingungan dari wajah Axel.
"Maksud Lo. Udah membaik?"
Melodi mengangguk, lalu dengan telaten menceritakan semua kejadian yang menimpa Azkia.
"Apa?" pekik Axel terkejut.
"Tante Ane?" tanya ulang Axel.
"Lo tau Tante Ane?" tanya balik Melodi terkejut.
Axel mengangguk cepat.
"Mana mungkin gue nggak tau?""Lo lupa, kalo gue sering main ke rumah Azkia, dulu?"
Melodi berfikir sejenak, lalu setelahnya mengangguk.
"Sampai sekarang Tante Ane belum ketemu?" tanya Axel lagi.
Melodi bernafas pelan sambil menggelengkan kepalanya.
"Belum," jawabnya.
Membuat Axel melemaskan tubuhnya dan menatap lurus kedepan.
"Kenapa nggak laporin ke polisi?" Tanya Axel dengan suara purau.
Melodi menoleh.
"Kita harus memastikan dulu kalo kecelakaan itu beneran ulah Tante Ane." Balas Melodi."Lo suka sama Azkia?" pertanyaan yang bisa di bilang tiba-tiba itu hampir membuat jantung Axel lepas dari tempatnya.
Lalu, lelaki itu menoleh dengan raut wajah yang sulit untuk di tebak.
"Suka?" Axel mengulangi ucapan Melodi.
Sebuah senyum miring tercetak di salah satu sudut bibirnya.
"Gue cuman suka sebagai teman aja," Melodi terkekeh mendengar ucapan Axel. Ia tahu, lelaki di sampingnya ini tengah berbohong, bisa di jelaskan dari raut wajahnya.
"Bohong, Lo bohong!" Sarkas Melodi.
Lalu, Melodi menyampingkan tubuhnya menghadap Axel.
"Gue tau Lo suka sama Azkia. Lo pikir dulu Lo sering ke rumah Azkia karena apa? Waktu dulu emang umur kita masih 9 tahun, tapi gue udah ngerti, Axel."
Axel terdiam, mencerna setiap kata yang diucap oleh Melodi.
"Seharusnya waktu itu Lo nggak pergi, mungkin aja saat ini Azkia masih sama Lo," timpal Melodi membuat Axel berdecak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soul Mate { Tamat }
Teen Fiction"Lo istri gue, apa nggak bisa lo nerima gue sebagai suami lo? seenggaknya melakukan tugas layaknya sebagai istri." "lo gila?" Melodi menepis tangan Saka, dan menatap lelaki itu tajam. "Gue juga nggak mau jadi istri lo, gue nggak mau punya suami ka...