Tiga puluh enam

629 14 0
                                    

Sesampainya di rumah mertua, Melodi langsung saja ngacir ke dalam rumah. Dengan teriakannya yang keras membuat semua penghuni rumah langsung keluar.

"MAMA, MELODI KANGEN!" teriaknya.

"Ya ampun, Mel. Kamu bisa pelan nggak sih?" Tegur Saka dari belakang.

Melodi hanya cengengesan menanggapinya.

"Eh, mantu Mama baru datang?" tanya Adira yang kini menuruni anak tangga.

Melodi melayangkan senyum manis kearah Adira, dan segera memeluk mama mertuanya itu.

"Melodi kangen, Ma. Kangen masakan mama," ucapnya membuat Adira terkekeh gemas.

"Mau nginap, Saka?" tanya Adnan yang kini berada di belakang tubuh sang istri.

Saka menoleh, "iya, pa. Melodi yang mau," balasnya seraya menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa.

Adnan terkekeh kecil dan ikut duduk di sebelah anaknya itu.

Saka berdecak sambil memperhatikan kedua perempuan yang kini masih mengobrol seraya berdiri.

"Duduk dulu, Mel," ucap Saka membuat kedua perempuan itu duduk dan kembali mengobrol.

"Iya, ma. Kemarin-kemarin mantan Saka datang ke rumah," ujarnya membuat Saka tersedak oleh air liurnya sendiri.

Sontak, Adira dan Adnan langsung menoleh kearah lelaki itu.

Lalu, Adira menatap lembut wajah Melodi yang terlihat kesal.

"Dia hanya mantan, kamu sudah menjadi istri." Ujarnya memberi pengertian.

Melodi tersenyum, "iya, Saka juga bilang begitu."

"Yasudah, kalian istirahat dulu. " Balas Adira membuat Melodi mengangguk.

Lalu, mereka berdua berjalan menuju kamar Saka yang letaknya berada di lantai dua.

Sepergian mereka berdua, Adira menoleh kearah Adnan. Helaan nafasnya terdengar sangat berat.

"Gimana, Pa? Mama takut Mona merusak hubungan mereka," ujarnya.

Adnan segera duduk di sebelah Adira, dan mengelus punggung wanita itu lembut. "Tenang, Ma. Papa yakin dia nggak senekat itu," balasnya meyakinkan istrinya.

Dengan ragu, Adira mengangguk membuat Adnan ikut tersenyum.

Dalam hati pria itu, selalu berdoa untuk kedua anaknya, Saka dan Melodi. Agar anak dan menantunya itu tidak pernah terlibat masalah apapun, terutama dengan Mona, mantan kekasih Saka.

"Semoga saja dia tidak akan pernah melakukan hal buruk kepada Melodi."

***

Malam hatinya, Saka dengan senantiasa menemani Melodi di balkon kamarnya. Terlihat, wajah cantik milik istrinya itu yang tengah menatap langit malam dengan senyum yang tak pernah luntur.

Saka ikut tersenyum, dan

Cup!

Ia mengecup sudut bibir wanitanya membuat Melodi seketika menoleh.

"Kebiasaan, suka cium tiba-tiba!" celoteh Melodi yang membuat Saka terkekeh kecil.

"Jangan lama-lama, Mel. Di sini dingin," ujar Saka seraya menatap sekeliling, dengan kedua tangan yang memeluk tubuh istrinya dari samping.

Tanpa menoleh Melodi mengangguk.

"Saka, kamu pernah berfikir nggak sih, kalo kita itu beneran berjodoh?" tanya Melodi tiba-tiba.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang