"Sak, kok Lo diem mulu, sih?" tanya Melodi saat menyadari bahwa sikap Saka sangat berbeda.
Saka hanya melengos pergi menuju kantin, memang saat ini sudah jam istirahat.
Melodi mengerucutkan bibirnya, lalu ia mengikuti langkah Saka.
"Lo marah?" Tanya Melodi sambil duduk di samping lelaki itu.
Saka hanya melirik sekilas, lelaki itu memilih untuk memesan makanan.
"Apa Lo cemburu?" tanya Melodi dan sukses membuat Saka menoleh.
"Pikir aja sendiri," balasnya.
Melodi manggut-manggut, lalu tatapannya tak sengaja melihat kedua temannya memasuki kantin. Lantas ia melambaikan tangannya membuat Azkia dan Kelly berjalan kearahnya.
"Gue cari Lo kemana-mana ternyata lagi enak-enak pacaran," ujar Azkia.
Melodi terkekeh kecil.
"Boro-boro pacaran yang ada gue malah dicuekin.""Lah, kok bisa?" tanya Kelly.
Melodi mengangguk pelan.
"Gara-gara si Arsen."Azkia menghela nafasnya kasar, pasti gara-gara lelaki itu lagi.
"Ni anak emang bibit pelakor banget," sahut Azkia jengah.
Pasalnya, beberapa hari ini Arsen secara terang-terangan mendekati Melodi, bahkan di hadapan Saka sekalipun.
Melodi was-was, takut Saka berpikir yang tidak-tidak, padahal ia hanya menganggap Arsen hanya sebatas teman saja. Tidak lebih.
"Masa iya gue harus pindah sekolah?" Tanya Melodi lesu.
Saka terkekeh geli, dan duduk di samping Melodi sambil meletakkan nampan yang berisi dua piring yang berisi bakso.
"Lo nggak perlu pindah sekolah, cukup jaga jarak aja sama dia," sahut Saka membuat Azkia dan Kelly mengangguk.
"Lagia----"
"Eh, gue boleh duduk disini?"
Baru saja diomongin, nama lelaki itu kian datang sambil membawa nampan.
Melodi dan kedua temannya saling melirik, lalu tatapan Melodi beralih menatap Saka.
"Bo---" belum juga mengizinkan, Arsen sudah duduk di samping Melodi. Jadi, Melodi berada di tengah-tengah antara Saka dan Arsen.
Saka berdesis tak suka, tatapan matanya tajam menghunus manik hitam milik Arsen.
"Mel, gue udah pesenin ini buat Lo," ujar Arsen sambil menyerahkan piring yang berisi mie ayam.
Melodi tersenyum kikuk. Suasana dimeja itu pun kian mencengkam. Pandangan Saka tidak pernah beralih sedikitpun dari Arsen.
"Saka udah pesen," jawab Melodi dan mengambil piring baso yang di pesan oleh Saka.
Arsen melirik kearah Saka, lelaki itu tersenyum sinis.
"Bukannya Lo nggak suka baso?" Saka mengernyit, apa iya Melodi tidak menyukai makanan bulat itu?
Melodi menelan ludahnya, kedua matanya menatap Azkia dan Kelly yang sibuk dengan makannya.
"Gue suka, kok," balas Melodi.
"Lo nggak suka baso?" tanya Saka menatap Melodi.
Melodi membalikkan kepalanya.
"Suka."Saka hanya mengangguk dan dengan kesal menyantap baso itu.
Melodi tersenyum tipis melihatnya, lucu sekali jika tengah cemburu seperti ini.
Sebelah tangan Melodi terangkat dan menyentuh sudut bibir Saka. Saka terdiam, tangan yang tengah memegang sendok seketika melayang di udara, "kalo makan tuh yang bener." Ucap Melodi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soul Mate { Tamat }
Teen Fiction"Lo istri gue, apa nggak bisa lo nerima gue sebagai suami lo? seenggaknya melakukan tugas layaknya sebagai istri." "lo gila?" Melodi menepis tangan Saka, dan menatap lelaki itu tajam. "Gue juga nggak mau jadi istri lo, gue nggak mau punya suami ka...