Empat puluh satu

474 14 0
                                    

Pernikahan yang di adakan oleh mereka sangat meriah, berbeda dengan pernikahan yang di adakan oleh keluarga Melodi maupun Saka.

Jika, Melodi dan Saka, melakukan acara pernikahan dengan rahasia. Berbeda dengan Azkia dan Ardhan, belum juga acara dimulai tapi sebagian tamu sudah datang sangat ramai memenuhi gedung.

Melodi sempat terkejut melihatnya, apalagi mendengar bahwa tamu ini tidak seberapa.

Saat ini, perempuan itu berada di kamar Azkia. Azkia sangat cantik dengan tubuh yang di baluti dress putih panjang. Dengan tak lupa, mahkota kecil yang bertengger cantik di atas kepalanya. Sungguh Azkia sangat cantik.

Wajahnya pun tergurat rasa bahagia di sana.

Melodi jadi ingin mengulangi acara pernikahannya lagi.

Melihat, raut bahagia dari Azkia. Melodi jadi ikut bahagia. Lantas ia menyentuh pundak Azkia yang sedang menghadap ke cermin.

"Lo udah yakin, kan, sama Ardhan?" tanya Melodi membuat Azkia menatap Melodi lewat pantulan cermin.

Azkia tersenyum dan memegang tangan Melodi yang berada di pundaknya.

"Gue yakin banget, dia udah banyak berkorban buat gue. Itu udah menjelaskan semuanya," Melodi tersenyum manis.

"Semoga Lo bahagia Azkia," gumam Melodi mengetikkan air matanya.

Azkia membalikkan badannya, menatap Melodi sendu.

"Makasih, Mel. Lo selalu ada buat gue sampai di titik ini. Sampai gue nemuin lelaki yang siap nemenin gue."

Perkataan Azkia, berhasil membuat Melodi memeluk tubuh Azkia.

"Kalo Lo butuh sesuatu, Lo nggak usah sungkan buat hubungi gue."

Azkia terkekeh lalu mengangguk.

"Lo sama Kelly, sangat berharga bagi gue," lirih Azkia.

Melodi mendongak.

"Tapi, sayang. Kelly nggak ada di sini," tambahnya membuat senyum Melodi seketika luntur.

"Gue yakin, dia bakal datang," kata Melodi meyakinkan Azkia.

Azkia mendongak, lalu keduanya saling melempar senyum.

"Udah, gak usah sedih. Ini, kan, hari bahagia Lo," jelas Melodi membuat Azkia mengusap air matanya menggunakan tisu.

"Lo udah siap, kan?" tanya Melodi membuat Azkia berdiri seraya mengangguk mantap.

"Gue udah siap!" Balasnya.

***

"Sah!"

Semua orang yang mendengar teriakan itu sontak tersenyum lebar.

Keluarga dari pihak perempuan menitikkan air matanya.

Azkia tersenyum manis menatap Ardhan, lalu sebelah tangannya meraih tangan Lelaki yang sudah sah menjadi suaminya, dan menciumnya.

Begitupun dengan Ardhan, lelaki itu mencium kening Azkia lembut dan penuh perasaan.

Sorak Sorai memenuhi ruangan itu.

Saka tersenyum lebar, lalu kepalanya celingukan untuk mencari Bagas.

Tapi, lelaki itu sedari tadi tak kelihatan batang hidungnya.

"Kamu nyari siapa?" tanya Melodi merasa heran dengan suaminya itu.

Saka menoleh, "Bagas kok nggak ada, ya?"

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang