Lima puluh

726 15 0
                                    

"maaf Tante, kita datang ke sini malah ngerepotin," ujar Melodi tak enak.

Wanita yang ia panggil Tante itu terkekeh geli. "Nggak papa kali, jarang-jarang loh kamu ke sini."

"Oh iya, kamu nggak sama Arsen? Anak itu udah satu Minggu nggak pulang."

Sontak, perkataannya membuat semua orang terdiam sekaligus bingung.

"Loh, kita ke sini malah mau ketemu sama Arsen, Tan." Sahut Azkia.

Mama Arsen mengernyitkan dahinya, "dia udah nggak pulang-pulang, Nak Azkia."

"Terkahir dia pulang kapan, Tan?" Tanya Kelly.

Mama Arsen sejenak diam.
"Udah satu Minggu lebih, kayaknya."

"Panggilan Tante aja nggak di jawab."

Semua orang yang mendengarnya langsung melemas.

Kemana Arsen pergi?

"Tante pernah liat Arsen bertingkah aneh nggak?" Sahut Axel yang sedari tadi diam.

Mama Arsen menoleh.
"Iya, malahan sering. Dia kek nggak biasanya."

"Sebenarnya, apa yang terjadi?"

"Arsen..." Melodi menggantungkan ucapannya. Ia terdiam, lalu mendongak menatap wajah Mama Arsen seraya tersenyum.

"Arsen nggak papa," lanjut Melodi.

"Jangan bohong, Melodi." Melodi tersentak kaget.

"Maaf Tante," gumam Melodi menunduk.

"Apa yang terjadi sama Arsen?" Tanya sekali lagi Mama Arsen. Wajah wanita itu terlihat pucat pasi, antara khawatir dan penasaran.

Tak ada jawaban dari teman-temannya anaknya, membuat ia bernafas kesal.

"Jawab, Melodi!"

Saka yang mendengar intonasi suara dari wanita di hadapannya segera menjelaskan.

Ia bernafas kasar, kenapa harus dirinya terus yang bercerita? Ini sangat melelahkan!

"Tidak! Tidak mungkin Arsen berbuat seperti itu!" Elak Mama Arsen, membantah ucapan Saka.

"Itu memang kenyataannya Tante, anak Tante sudah mencelakai teman kami," sahut Bagas membuat Ardhan segera menyenggol sikunya.

"Jaga bicara Lo!" Ardhan memberi peringatan kepada Bagas.

"Itu memang kenyataannya!" Balas Bagas tak terima.

"Kalian salah! Arsen anak baik-baik, tidak mungkin dia melakukan hal senekat itu!" Bantah Mama Arsen murka.

"Melodi tau, Tante. Maka dari itu kami di sini mau menyadarkan Arsen," ujar Melodi.

"Menyadarkan apa? Arsen tidak seperti itu, Melodi! Kamu tau sendiri bagaimana anak Tante!"

Melodi mengangguk dan berpindah duduk menjadi di samping Mama Arsen, lalu mengusap pundak wanita itu.

"Tenang, Tante.

"Melodi, tolong cari Arsen."

"Sebelum Perempuan gila itu melakukan hal nekat lagi," Melodi mengangguk, menjawab ucapan Mama Arsen.

"Kita akan mencari Arsen, Tante." Balasnya.

***

"Sebenarnya, kemana Arsen?" tanya Kelly yang saat ini mulai kelelahan.

Axel menggeleng lemas.
"Kalian pulang aja, gue mau nyari Arsen."

"Lo juga pulang, ini udah sore. Kita cari besok lagi, gue bakal hubungi detektif," sahut Saka memperhatikan Axel yang sepertinya sangat khawatir dengan keadaan Arsen.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang