Tujuh

1.2K 26 0
                                    

"Lo yakin mau pulang, Mel?" tanya Azkia.

Melodi yang tengah berjalan menoleh kearah gadis itu. "Gue udah pinter ngapain sekolah?"

Kelly mengulum bibirnya.
"Kalo gitu, gue ikut ke rumah Lo."

Ucapan Kelly di balas tonyoran kepala oleh Azkia. "Nggak boleh, Melodi bukan gadis lagi."

Melodi mendengus mendengarnya, ini kedua temannya emang niat mengejek?

"Kalian bikin gue emosi." Sahut Melodi menghentikan langkahnya ketika mereka sudah sampai di parkiran.

"Tahan, Mel. Nggak boleh emosi kalo udah nikah, mah!" Tuh, kan. Kelly memang selalu mengejeknya.

Azkia mengangguk.
"Jadi, kapan?"

Melodi menoleh.
"Sekarang."

Kedua mata Azkia mantap Melodi dengan berbinar, "serius?"

Melodi mengernyit. "Kenapa gitu?"

"Lo nanya kapan apa? Kapan pulang?" tanya Kelly yang sama bingungnya dengan Melodi.

Azkia berdecak, ternyata kedua temennya ini tidak mengerti ucapannya.

"Jadi, kapan Lo mau ngasih gue keponakan?"

Sontak penjelasan Azkia membuat Melodi tersedak air liurnya sendiri. Sedangkan Kelly, gadis itu malah menyengir menyetujui ucapan Azkia.

"Gue juga udah nggak sabar, liat anak Lo." Tambah Kelly.

"Kalian berpikir terlalu jauh!"

"Gue ogah punya anak dari dia," balas Melodi dan memasuki mobilnya.

"Ck," Azkia berdecak sebal, dan ikut masuk kedalam mobil Melodi dan disusul oleh Kelly.

"Ngapain Lo?" Tanya Melodi melihat Azkia dan Kelly malah masuk kedalam mobilnya.

Keduanya tersenyum kikuk.
"Kita, kan selalu nebeng."

"Kalian mau ke rumah gue, ha?"

Keduanya mengangguk.

Melodi bernafas kasar, dan melajukan mobilnya dengan cepat.

***

Sesampainya di rumah Melodi, ketiganya turun dari mobil dan masuk kedalam rumah.

"Loh, Melodi? Saka mana?" tanya Ashana membuat Melodi menoleh, bahkan Azkia dan Kelly pun ikut.

Kening gadis itu bertaut, "Saka?"

Ashana tersenyum tipis, "dia udah angkut barang kamu, katanya Saka udah beli rumah," reflek penuturan dari Ashana membuat Melodi tercengang.

"Mama kira kamu udah di sana," tambahnya.

Azkia dan Kelly saling menyenggol menggunakan tangannya. "Mel, kayaknya kita pulang dulu, deh."

Kelly mengangguk.
"Nggak enak juga sama suami Lo," tanpa menunggu balasan dari Melodi, kedua manusia itu ngacir keluar ruma. Tapi sebelum itu, keduanya menyalimi tangan Ashana.

Dengan perasaan dongkol, Melodi berlari menuju kamarnya, lalu ia mengecek satu persatu lemarinya.

Sial, ia kehabisan kata-kata untuk mengumpati Saka. Bisa-bisanya lelaki sialan itu membawa semua bajunya dan semua barangnya.

Melodi menggeram marah, lalu tangannya dengan lincah mengambil ponselnya yang berada di dalam saku.

Tanpa perlu berlama-lama, ia dengan cepat mendial nomor Saka yang sempat lelaki itu simpan di ponselnya.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang