Tiga puluh dua

578 18 0
                                    

"Mel, Lo nggak ada niatan buat pulang?" tanya Azkia yang kini berada dibelakang meja Melodi.

"Lo udah tiga hari nggak pulang," tambahnya.

Ya, hari ini hari ketiga mereka melaksanakan ujian sekolah. Ujian penentu mereka lulus apa tidak.

Melodi yang tengah mengerjakan soal-soal pun menoleh ke belakang.

"Gak peduli gue," balasnya dan memfokuskan kembali ke lembar jawabannya.

Azkia bernafas pelan. Berbicara dengan Melodi memang sekarepnya sendiri.

Lalu, mereka kembali berdiam dan menyibukkan dirinya masing-masing dengan kertas di depannya.

***

"Lo langsung pulang?" tanya Kelly.

Melodi menoleh, "iya," balasnya singkat.

"Lo nggak mau nemuin Saka?" tanya Azkia membuat Melodi berdecak kesal.

"Gue berusaha buat lupain dia," balasnya.

Azkia berdecak, "Mel, Lo gak harus kaya gini. Mau bagaimanapun, Saka tetap suami Lo. Bapak dari anak Lo."

"Lo kenapa, Sih, Kia? Gue muak denger nama dia," ketus Melodi dan mempercepat langkahnya menuju parkiran.

"Coba jangan pikirin Lo dulu, tapi pikirin anak Lo. Dia juga butuh Saka," Kelly ikut menyahut.

"Iya."

Melodi berniat untuk memasuki mobilnya, tapi panggilan dari arah belakang sontak menghentikannya.

"Mel," bukan, bukan Azkia apalagi Kelly. Ini terdengar seperti suara lelaki. Dan Melodi tau pemilik suaranya.

"Mel," panggilnya lagi.

Azkia dan Kelly menoleh, kedua manusia itu menatap datar kearah Saka.

"Ngapain Lo?" sentak Azkia menatap tajam kepada Saka.

Saka tak menghiraukan ucapan Azkia.

"Mel, tolong dengerin aku dulu," Melodi diam tak bergeming, tapi kupingnya ia pasang dengan seksama.

"Pergi Lo, enak banget mau nyakitin temen gue," ujar Kelly mendorong tubuh Saka agar menjauh.

Saka menepisnya, "tolong, Kel. Gue butuh Melodi," lirihnya.

"Dia bukan siapa-siapa aku, aku nggak ada hubungan apa-apa sama dia. Tolong, percaya sama aku, Mel," gumam Saka miris.

Azkia dan Kelly yang mendengar itu sontak mundur ke belakang, membiarkan Saka untuk menjelaskan semuanya kepada Melodi. Agar tidak ada lagi kesalahpahaman antara mereka.

"Mel, gue sama Azkia pergi dulu," Kelly segera menarik tangan Azkia agar menjauh dari keduanya.

Melodi masih diam, enggan untuk menoleh kearah Kedua temannya yang telah menghilang.

"Mel," panggil Saka lirih.

"Maaf, aku bener-bener minta maaf," ucapnya sendu.

"Pulang ya?"

Melodi terkekeh nyaring, dengan pelan perempuan itu membalikkan badannya dan menatap tajam Saka yang saat ini terlihat agak kurus.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang