Dua puluh

1.1K 26 0
                                    

"gue mintanya seblak, Saka. Bukan mie ayam!" sentak Melodi saat Saka membawa mie ayam.

Saka yang barus saja duduk menghela nafasnya pelan.

"Nggak ada seblak adanya mie ayam," jawabnya dan membuka plastik mie ayam tersebut.

"Lagian ini mie ayam kesukaan Lo, kan?" tanya Saka.

Melodi menggeleng cepat dengan bibir yang mengerucut lucu.
"Gue udah nggak suka makanan itu."

Saka menoleh, kedua alis lelaki itu saling bertaut.

"Gue pengen seblak," bisik Melodi menunduk.

"Ini aja dulu, ya?"

Melodi mendongak, menatap wajah lelah milik suaminya. Lalu, ia menatap jam yang berada di atas nakas.

Perempuan itu melemaskan bahunya, "yaudah."

Saka tersenyum mendapati Melodi yang mulai memakan mie ayam yang sempat ia beli tadi. Tangan lelaki itu terangkat dan mengusap kepala istri dan itu.

"Nah, gitu. Harus nurut," Melodi hanya berdecak membalasnya.

"Udah ini kita tidur, ya?"

Melodi mengangguk saja.

Saka melebarkan senyumannya, menatap lekat wajah Melodi yang saat ini tengah sibuk dengan mie ayamnya.

Lucu sekali istrinya itu. Pipinya semakin berisi.

Melodi mengelap bibirnya setelah mie ayamnya sudah habis, lalu ia menatap Saka. "Ayo kita bobo," ajak Melodi, seperti anak kecil saja.

Saka terkekeh, dan mulai berbaring.

Melodi ikut tidur di samping Saka membuat lelaki itu menarik tubuh istrinya dan memeluknya.

Lalu, keduanya mulai memejamkan matanya dan meluncur menuju alam mimpi.

***

"APA? LO SERIUS?" pekik Azkia antusias. Kelly yang berada di sampingnya segera mengusap kupingnya yang berdengung.

"Gila, suara Lo," tegur Kelly.

Azkia tak menghiraukannya, tatapan gadis itu tak bisa menyembunyikan raut bahagia.

"Akhirnya, gue mau jadi aunty!" tambah Kelly yang sama-sama antusiasnya.

Melodi memutar bola matanya malas. Tapi tak ayal, ia juga sangat bahagia, apalagi melihat respon dari kedua temannya itu.

"Gila gila, gue masih nggak nyangka cuy!" teriak Azkia penuh histeris.

Untung saja saat ini mereka berada di taman belakang sekolah, jadi tidak ada yang mendengar suara mereka.

"Sama," timpal Kelly.

"Eh, tunggu. Berarti Lo nggak bakal ke bar lagi dong?" Tanya Kelly membuat Azkia menatap Melodi.

Melodi bernafas pelan, lalu mengangguk. "Kayaknya sih untuk saat ini nggak akan dulu, deh. Kalian juga tau, kan. Kejadian terakhir kali di bar gimana?"

Keduanya mengangguk. Membayangkan wajah Saka yang tengah marah membuat keduanya merinding. Memangnya, orang sabar jika sudah marah pasti mengerikan, contohnya ya Saka.

"Eh, gue hari ini nggak liat si Arsen, deh. Kemana dia?" tanya Azkia sambil menatap sekeliling.

Melodi menghendikkan bahunya.
"Mana gue tau."

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang