Dua puluh lima

899 16 0
                                    

Saat ini, mereka tengah berkumpul di samping rumah. Dengan Bagas yang memangku gitar dan juga Ardhan yang bernyanyi. Meskipun suara lelaki itu jauh dari kata merdu, tapi mereka menikmatinya.

"Anjir, seret suara gue," ucap lelaki itu mengusap tenggorokannya membuat Bagas menghentikan main gitarnya.

"Ah elah, suara Lo kurang bagus. Biar Saka aja yang nyanyi," tutur Bagas.

Melodi mengangguk, ia juga ingin mendengarkan suaminya itu bernyanyi.

"Nggak," tolak Saka membuat Melodi melunturkan senyumnya.

"Gue nggak bisa nyanyi," tambah lelaki itu.

"Bohong Lo," sahut Azkia yang diangguki oleh yang lainnya.

"Gue pernah denger lo nyanyi diruang musik loh!" Tambah Kelly memicingkan matanya kepada Saka.

"Lo ngintip?" tanya Melodi.

Dengan cepat Kelly mengangguk dengan kedua tangan yang melambai diudara. "Nggak, gue nggak ngintip."

Melodi menaikkan satu alisnya.

"Cuman denger doang," lanjutnya.

"Ck, udahlah gue males," Melodi berdiri membuat semua atensi menatapnya.

"Mau kemana?" tanya Saka mencekal lengan Melodi.

Melodi menunduk.
"Ngantuk," jawabnya dan berlenggang pergi.

Saka berdecak, lelaki itu menatap teman-temannya sebelum akhirnya ia menyusul istrinya itu.

"Jangan macam-macam Lo," teriak Bagas membuat Kelly mengusap telinganya. Berada di samping lelaki itu membuat telinganya kesakitan.

"Berisik sialan!" ketus Kelly dan ikut berdiri yang disusun oleh Azkia.

"Iya sayang, maaf," ucap Bagas, seketika Kelly ingin muntah mendengar ucapan lelaki berambut ikal itu.

"Jijik tai," sarkas Kelly dan pergi di hadapan Bagas. Tapi, lelaki itu malah berlari menyusul Kelly.

"Tapi suka, kan?" goda Bagas.

Kelly mendelik sinis.
"Ngapain Lo ngikutin gue?"

"Jujur aja sih," tambah lelaki itu.

Kelly semakin kesal, tapi ia tak menanggapi ucapan lelaki kurang waras itu.

Bagas tersenyum menggoda.
"Nggak usah gengsi,"

"Gue tau Lo suka gue," sambil mencolek dagu gadis itu.

Kelly spontan menghentikan jalannya. Memandang Bagas yang kini berada di sampingnya.

Bugh!

"Sialan, kenapa Lo nendang gue?" Pekik Bagas ketika aset berharganya ditendang oleh gadis yang ada di hadapannya. Lelaki itu terduduk di atas tanah dengan kedua tangan yang memegang asetnya dari luar celana.

"Itu akibat Lo kalo ganggu gue," Kelly pergi meninggalkan Bagas yang tengah merintih kesakitan.

"Anjir masa depan gue terancam," gumam lelaki itu dan berusaha berdiri, menahan rasa perihnya.

***

"Minum susu dulu," Saka menyodorkan gelas yang berisi susu ke hadapan Melodi.

Melodi menerimanya dan meminumnya.

Saka tersenyum, sebelah tangan lelaki itu mengelap sisa susu yang berada di sudut bibir istrinya.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang