Tiga puluh

785 14 0
                                    

Cuaca pagi itu sangat sejuk, ditambah bunga yang bermekaran di setiap halaman rumah membuat suasana semakin segar. Melodi menatap setiap tanaman yang ia tanam dengan senyum merekah.

"Sarapan dulu," ujar Saka.

Melodi menoleh, "darimana Lo?" tanya Melodi dan duduk di samping Saka.

"Loh, bukannya Lo yang minta gue buat beli bubur?" tanya balik Saka sambil menunjukkan sekantong plastik yang berisi bubur.

Melodi mengernyit, lalu setelahnya gadis itu cengengesan tak jelas.

"Gue lupa."

Saka berdecak sebal.

"Yaudah, makan dulu buburnya." Ujarnya.

Melodi mengangguk dan segera memasukkan sesuap bubur kedalam mulutnya.

"Hari ini kita belajar, besok ujian," ujar Saka membuat Melodi menoleh.

"Nggak belajar juga gue yakin bakal lulus," balasnya dengan pede.

Saka geleng-geleng kepala, "gimana caranya?"

"Nyontek," jawab Melodi.

"Azkia pinter," tambahnya membuat Saka terkekeh pelan.

Ada-ada saja istrinya itu.

"Nggak, ujian kali ini harus sendiri. Nggak boleh nyontek," ucap Saka membuat Melodi bernafas pelan.

"Meskipun nilainya kecil, tapi kalau usaha sendiri itu nggak masalah," Saka memberi pengertian.

Melodi dengan terpaksa mengangguk.
"Iya, gue coba."

"Nah, itu namanya istri aku," kekeh Saka.

"Geli," celetuk Melodi dan membuat Saka tertawa girang.

"Aku mau keluar dulu sebentar," ucap Saka tiba-tiba membuat Melodi menoleh dan menunjukkan raut kebingungan.

"Mau kemana?" tanya perempuan itu.

"Ada urusan," jawab Saka enteng.

"Urusan apa?"

"Ada lah," balasnya.

Melodi berdecak, "yaudah sana," usirnya.

Saka terkekeh, tubuh lelaki itu ia condongkan ke depan dan mengecup kepala Melodi lembut.

"Kalo ada sesuatu hubungi aku," Melodi hanya menjawab dengan deheman saja.

Saka menegakkan tubuhnya, menatap Melodi sekilas lalu berlalu dari sana.

"Nyebelin banget, udah tau istrinya lagi hamil bukannya diem dirumah," gumam Melodi kesal.

Lalu, perempuan itu berdiri dan bergegas untuk masuk kedalam rumah.

Ia mengelus perutnya yang buncit itu, wajahnya terlihat merah karena menahan rasa kesalnya terhadap Saka.

Perempuan itu duduk di ruang tamu, dan menonton salah satu channel yang ada di televisi.

Ting!

Satu notifikasi terdengar dari ponselnya, lantas ia meraihnya dan membukanya.

Mama Mertua
Online

Sayang, kamu udah cek kandungan?

Belum, ma.

Loh, kenapa? Ini sudah jadwalnya.

Saka nya lagi nggak ada

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang