Tiga puluh delapan

578 14 0
                                    

Hari ini, tepatnya hari dimana mereka akan melaksanakan acara Prom night.

Terlihat Melodi yang nampak cantik dengan dress putih yang melekat di tubuhnya membuat perut buncitnya sedikit terlihat.

Malam ini, Melodi benar-benar bak Bidadari yang turun dari kahyangan.

Benar-benar cantik.

Saka sampai dibuat cengo dengan penampilan istrinya itu.

Membuat Melodi terkekeh melihatnya.

"Apasih, Sak. Liat nya biasa aja kali," ujar Melodi seraya memakai heelsnya.

Saka menelan ludahnya, mengerjapkan matanya dua kali.

"Kamu cantik banget," Pujinya membuat Melodi tersipu malu.

"Baru tau?" Melodi terkekeh.

"Ayo ah, keburu telat nih," Melodi berdiri seraya menarik tas kecilnya yang tergelak di atas tempat tidur.

Saka ikut berdiri, lelaki itu merangkul pinggang Melodi dan berjalan beriringan.

"Kamu sengaja tampil cantik supaya orang-orang liat kamu?" tanya Saka berbisik.

Melodi menoleh sambil terkekeh kecil. "Bukannya aku udah cantik dari dulu?" tanya balik perempuan dan berhasil membuat Saka ikut terkekeh.

"Bisa aja kamu," balas Saka mencubit hidung mancung milik Melodi.

Lalu, lelaki itu membukakan pintu mobil untuk Melodi.

Setelah Melodi memasuki mobil, ia pun ikut masuk ke dalam mobil dan melajukan nya dengan kecepatan sedang.

"Kamu yakin nggak mau kuliah?" tanya Saka tiba-tiba.

Melodi menoleh lalu tersenyum kecil.
"Nggak, aku mau di rumah aja." Balasnya.

Saka menoleh sekilas kearah Melodi, lalu menganggukkan kepalanya.

Mobil mereka pun terhenti di parkiran sekolah. Saka turun dan membukakan pintu untuk Melodi.

Melodi segera menerima sodoran tangan Saka seraya tersenyum manis.

Ah, suaminya itu memang sangat manis.

Kemudian, mereka berjalan beriringan menuju lapangan, dimana acara akan dimulai.

"Mel," panggil Azkia.

Azkia dan Kelly nampak cantik, bahkan sangat cantik. Bisa dilihat, tatapan Ardhan yang menatap Azkia kagum.

"Calon suami Lo noh," ujar Melodi melirik kearah Ardhan.

Lantas, Azkia ikut melirik. Gadis itu terkekeh kecil dan menggandeng lengan calon suaminya itu.

Ardhan tersenyum manis kearah Azkia.

"Ekhem, pacaran mulu Lo daritadi," sahut Bagas mengiri.

Ardhan menatap sinis kearah temannya itu. "Yeee, sirik Mulu Lo Dugong," semburnya.

Bagas membulatkan matanya, tak terima dengan ucapan Ardhan.

"Lo kali yang Dugong!" Ujar Bagas.

Azkia tersenyum tipis dan mengusap lengan Ardhan, seolah menghentikan lelaki itu untuk tidak meladeni Bagas.

"Yaudah kita masuk," ujar Melodi membuat mereka mengangguk.

Lalu, perempuan itu menggandeng lengan Saka.

Bagas mendengus kesal. Melirik kearah kedua temannya yang sudah mempunyai pasangan, sedangkan dirinya masih saja sendiri.

Bagas menoleh kearah Kelly. Senyumnya mengembang kala melihat Kelly yang sama-sama tidak mempunyai pasangan.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang