Dua puluh empat

787 21 1
                                    

Semua mata menatap cengo kearah meja makan, dimana di atas sama tersaji makanan yang menurut mereka sangat menjijikkan.

Lalu, pandangan Saka memandang kedua temannya dengan tajam. "Lo mau bikin istri gue keracunan dengan makanan kalian, ha?"

Saka marah, bagaimana tidak marah? Kedua temannya itu memasak mie dengan toping meses warna warni diatasnya.

Melodi kesal, tapi di satu sisi ia juga ingin tertawa melihat hasil karya kedua lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melodi kesal, tapi di satu sisi ia juga ingin tertawa melihat hasil karya kedua lelaki itu.

"Ini apa?" tanya Kelly seraya menarik mie tersebut menggunakan garpu.

Gadis itu bergidik jijik, bagaimana jika makanan ini masuk ke dalam mulutnya?

"Gak habis pikir gue," gumam Azkia yang jengah dengan tingkah kedua lelaki itu.

Ardhan mendengar kesal, "gue, kan, gue bilang. Gue nggak bisa masak!"

Bagas mengangguk lesu, bibir bawah lelaki itu memaju kedepan. "Kalian harus makan mie ini, gue nggak mau tua!"

Sontak ucapan Bagas berhasil membuat kepalanya di tonyor oleh Saka. "Lo aja yang makan."

"Kok gue?" tanyanya sambil nunjuk dadanya.

"Udah deh, jangan debat. Gue laper nih," ucap Melodi menghentikan obrolan yang mungkin menuju perdebatan.

Saka menoleh, lelaki itu duduk sambil mengusap perut istrinya. "gue pesenin ya?"

Berhasil tangan kecil miliknya menepuk keras paha Saka.

"Mikir apa? Ini di kampung," ucapnya membuat Saka tersadar.

Lalu, Melodi melemaskan bahunya. Sebenarnya, dirinya bisa memasak tapi ia hanya ingin membuat teman-temannya itu kebingungan.

Ia juga sebenarnya tidak lapar-lapat amat.

"Trus gimana? Gue juga nggak bisa masak," sahut Azkia membuat Ardhan meledek gadis itu.

"Apa? Lo nggak bisa masak?"

Azkia menatap Ardhan dengan sebelah sudut bibirnya menarik keatas.

"Lo harus belajar, Kia." Tambah lelaki itu.

Azkia mengerutkan keningnya.
"Kenapa gue yang harus belajar?"

"Karena gue nggak mau punya istri yang nggak bisa masak," balas Ardhan membuat semua orang berdecak mendengarnya.

"Emang gue mau punya suami kaya Lo?" Ardhan duduk di samping Azkia, kepala lelaki itu ia condongkan dan tepat berada di hadapan wajah Azkia.

"Mau?"

"Ogah," balas Azkia dan mendorong bahu Ardhan.

Ardhan berdecak.
"Liat aja, lo pasti suka sama gue."

Azkia bergidik ngeri.
"Amit-amit."

Kelly terkekeh, dan menyenggol lengan Azkia berniat menggodanya.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang