Dua belas

1.1K 29 0
                                    

Lama ia terdiam, sampai akhirnya lelaki yang kini memeluknya menggeliat sambil membuka matanya. Buru-buru Melodi memejamkan matanya dan berpura-pura tidur.

"Selamat pagi istriku," kecupan manis mendarat di pipi kanan Melodi. Melodi sontak membuka matanya dan menatap tajam Saka.

"Udah bangun?" tanya Saka mempererat pelukannya.

Melodi menggeram tertahan. Tidak, ia tidak mau paginya disambut oleh amarah.

Lantas gadis itu bangkit dan menyingkirkan tangan Saka yang berada di perutnya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, gadis itu meninggalkan Saka menuju kamar mandi.

Saka terkekeh melihatnya. Sungguh istrinya itu sangat menggemaskan. Ia semakin menyukainya.

Melodi terdiam di depan cermin besar yang ada di kamar mandi, kedua tangan gadis itu menangkup wajahnya.

Tidak mungkin dirinya baper oleh sikap Saka, kan?

Jika benar, ia tidak akan membiarkannya terjadi, ia tidak akan membiarkan dirinya berdekatan dengan lelaki yang diyakini sebagai suaminya itu.

"Gue kenapa sih?" tanya Melodi sambil mencondongkan tubuhnya menatap cermin. Gadis itu mengusap pipinya karena terasa sangat panas.

"Sial banget tuh cowo," gerutunya dan segera membuka semua bajunya untuk melakukan ritual mandinya.

***

Melodi mengedarkan pandangannya, keningnya mengernyit ketika tidak mendapati keberadaan Saka.

Lantas ia turun ke bawah.

Melodi berdehem, membuat Saka yang tengah membelakanginya menoleh sambil tersenyum.

"Duduk, gue udah bikinin nasi goreng buat Lo."

Melodi menurut, gadis itu sibuk memperhatikan gerak gerik Saka. Bibirnya sedikit melengkung keatas, tapi tak lama.

Saka tersenyum lebar dan menyajikan nasi goreng ke hadapan Melodi.

Melodi diam, enggan menyantapnya. Lalu kedua mata gadis itu menatap Saka yang hanya diam dan menunggunya makan.

"Lo nggak makan?" tanya Melodi.

Saka tersenyum kikuk.
"Nanti."

"Kenapa nggak sekarang?"

Saka duduk di hadapan Melodi yang terhalang oleh meja panjang.

"Nasinya abis, gue lagi masak nasi nya. Paling bentar lagi juga Mateng," jawabnya panjang lebar.

Melodi menghela nafasnya, lalu gadis itu meraih satu piring yang berada di atas meja. Dan membagi dua nasi goreng buatan Saka.

Saka melihatnya tanpa kedip, pergerakan Melodi membuatnya terheran-heran.

"Nih, makan." Melodi menyodorkan satu piring berisi nasi goreng setengahnya kepada Saka.

Saka menatap nasi goreng tersebut, lalu menatap Melodi.

"Gue nggak mau makan sendiri." Tambahnya sambil menyuapkan nasi goreng tersebut kedalam mulut.

Saka tersenyum, dan langsung menyantapnya dengan lahap.

Beberapa menit mereka disibukkan dengan kesibukan masing-masing. Sampai akhirnya, deheman Saka membuat Melodi menoleh.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang