Bab 4 ~ Lia

9 8 0
                                    

Tring!

Bel istirahat pertama berbunyi begitu nyaring membuat para siswa maupun siswi kini berhamburan keluar kelas dan ada beberapa yang hanya tetap di dalam kelasnya.

Langit keluar dari kelas, niatnya akan berkunjung di markas BT namun, baru saja Langit menginjakan kakinya di koridor, ia sudah dikejutkan dengan adanya sosok gadis yang tersenyum manis ke arahnya. Siapa lagi kalau bukan Lia.

"Hai sayang!" sapa Lia sembari menggenggam tangan Langit.

"Ke kantin yuk!" ajak Lia.

"Kita ke markas aja. Nanti suruh saja orang anterin makanan disana," balas Langit. Lia berpikir sejenak.

"Ya udah. Ayo!"

Lia langsung menarik tangan Langit membuat Langit sedikit berlari karena Lia yang terlalu bersemangat. Sesampainya di markas, para anggota inti menyambut mereka sembari bersorak.

"Ciee, si bos makin nempel aja," ledek Daren karena melihat Langit yang saling merangkul dengan Lia.

Daren adalah sahabat Langit dari SMP sampai sekarang.

Mendengar ledekan dari Daren, Langit hanya memutar bola mata malas lalu mengajak Lia untuk duduk berdua.

"Huuh! Mentang-mentang lagi bucin. Maunya duduk berdua!" sindir Sastya.

"Tau tuh!" timpal Riky.

"Udah diam. Kalian berisik!" titah Raja yang membuat tiga orang itu terdiam.

"Gak asik lo!" ucap Riky sembari mendengus sebal.

Yah, seperti pertemanan pada umumnya pasti ada karakter yang berbeda-beda di setiap diri orang.

Daren dengan sifatnya yang unik. Kadang bisa terlihat serius dan juga bisa bercanda serta bisa jadi pendengar dan penasehat yang baik.

Sastya orangnya terkesan biasa saja. Ia tak banyak bicara tapi tak sedingin Raja. Sastya juga biasa disebut si emosian. Sekali merasa terancam, ia langsung menggunakan fisik tanpa berpikir atau berbicara terlebih dahulu.

Riky adalah laki-laki yang memiliki sejuta senyuman, si paling periang dan juga menjadi mood booster bagi orang yang pernah bertemu dengannya. Ia tak segan untuk memberi candaan yang terkadang tak masuk akal tapi itulah Riky. Dia bisa mencairkan suasana disaat terjadi kesalahpahaman diantara para anggota BT.

Raja. Dia adalah laki-laki yang bisa dikatakan, malas. Malas untuk bergerak, malas untuk berbicara, dan memiliki malas-malas lainnya. Termasuk malas untuk tersenyum.

....
"Sayang, kalau aku pergi kamu gak bakalan marah kan?" tanya Lia tiba-tiba setelah makanan yang mereka pesan itu telah ludes.

"Gak. Memangnya kamu mau kemana?" tanya Langit balik.

"Gak kemana-mana," balas Lia sembari menggelengkan kepalanya. "Aku punya permintaan!"

Langit langsung menoleh dengan ekspresi wajah yang seakan bertanya 'apa'.

"Boleh gak, kamu anterin aku ketemu sama gadis itu!"

"Gadis siapa?" tanya Langit dengan alis yang bertautan.

"Gadis yang tadi kamu anter."

Langit terdiam sesaat mengingat-ingat kembali gadis yang dimaksud oleh Lia sang pacar. Lama berpikir akhirnya Langit ingat bukan cuma Lia gadis yang dekat dengannya sekarang.

"Untuk apa kamu ketemu dengan dia?" tanya Langit lagi.

"Gak untuk apa-apa. Tapi boleh ya?" mohon Lia dengan mata yang dikerjap-kerjapkan yang membuat Langit gemes sendiri.

Diantara Bulan dan LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang