Bel telah berbunyi tanda acara akan segera dimulai, angkasa mulai berbaris mencari dimana kelasnya. Pembagian kelas sudah diberitahukan sebelumnya, jadi murid-murid sudah tau dimana mereka ditempatkan dan berbaris sesuai dengan kelasnya masing-masing.
Angkasa merasa kesal ketika harus disuruh berbaris dipaling depan, mau tau alesannya? Karena badannya dia yang paling cebol diantara teman-temannya.
Bahkan jika dibandingkan tingginya sangatlah berbeda. Angkasa hanya memiliki tinggi 155 dan rata-rata tinggi murid laki-laki dikelasnya sekitar 170-180. Dan yang paling parahnya lagi adalah tinggi anak perempuan dikelasnya itu yang paling pendek 165. Sedangkan dirinya 155, 155 woi. Bayangin sependek apa dirinya dan hilang sudah harga dirinya sebagai seorang cowo karena dia yang sangat pendek dibandingkan dengan yang lainnya.
Salahkan saja bundanya dulu dan keluarga angkatnya yang telah menyiksanya, karena saat terakhir kali dia masuk rumah sakit akibat ulah keluarga Jevan. Dokter berkata jika pertumbuhan angkasa akan berhenti dan kecil kemungkinan jika tinggi dia bisa bertambah. Ahh dia sangat kesal harus berhenti tumbuh di tingginya yang hanya 155.
Angkasa misuh-misuh sendiri sambil menghentakkan kakinya kesal, dan aksinya itu berhasil menarik perhatian beberapa murid yang sedang memperhatikannya. Bahkan sebagian dari mereka memekik gemas dengan tingkahnya itu.
Semuanya tiba-tiba terdiam ketika pintu aula terbuka dan muncullah para anggota OSIS yang berbaris dipanggung aula.
"Gila sih auranya parah banget, kenapa sih orang-orang disini ganteng semua. Yah walaupun gua juga ganteng sih" Ucap asa dalem hati sambil terus memperhatikan para anggota OSIS yang sedang menelisik murid-murid baru.
"Selamat pagi semua" Sapa salah satu anggota dengan berteriak.
"Pagi" Jawab serempak murid-murid.
"Disini kami para anggota OSIS akan memperkenalkan diri agar kalian kenal dan kita bisa menjalin hubungan antara senior dan junior"
"Gua gak sudi kenal mereka" batin asa.
Para murid yang mendengar itu bersorak ria karena mereka bisa lebih dekat dengan para senior itu yang sangatlah ganteng dan cantik. Sepertinya anggota OSIS adalah para most wanted sekolah ini.
"Baiklah kalo gitu saya mulai"
Semua murid mendengarkan dengan serius dan akan mengingat semua nama para anggota OSIS yang berdiri dihadapan mereka. Tapi tidak dengan 1 orang, siapa lagi kalo bukan angkasa. Sedari tadi anak itu sedang mencuri-curi pandang ke arah jendela dekat pintu aula dan menelan salivanya gugup ketika melihat seseorang yang sedang memperhatikannya.
"Ahh sial, Pasti diomelin nihh" Batin asa nelangsa dan menunduk karena takut.
Perkenalan terus berlanjut hingga tiba 2 orang terakhir.
"Eden Wycliff, Wakil"
"Nathan Maverick, Ketua"
Teman-temannya yang mendengar perkenalan 2 orang tersebut hanya menghela nafas, karena mereka tau seberapa cuek dan datarnya 2 orang tersebut.
Tapi berbeda dengan murid-murid yang mendengar suara 2 orang tersebut, mereka memekik riang karena suara berat yang menurut mereka sangatlah manly.
Perkenalan akhirnya selesai dan semuanya mendapat waktu bebas untuk bisa kenal satu sama lain antar kelas.
Tapi sebelum itu tiba-tiba ada seseorang yang masuk dan membuat semua orang terdiam karena aura yang orang itu keluarkan membuat semua orang menjadi gugup.
Tapi murid-murid yang belum mengetahui orang tersebut malah terpesona dan shock dengan ketampanan orang tersebut.
Berbeda dengan para anggota OSIS dan beberapa murid yang memang mengenal siapa sosok tersebut, wajah datar, tatapan tajam, dan aura yang membuat siapapun tunduk dihadapannya. Mereka berpikir untuk apa orang tersebut memasuki aula, dan lebih tepatnya ada urusan apa dia disini. Karena mereka tau seberapa cuek dan tidak pedulinya orang ini dengan lingkungan sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen FictionAngkasa Nick. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua, tinggal hanya berdua bersama bundanya tapi tidak pernah merasakan kebahagiaan. Hingga suatu hari dia dijual oleh bundanya dan dibeli oleh seseorang yang sedikit merubah hidupnya. Kelua...