49. Rapuh

17.3K 1.6K 91
                                    

Dirgahayu ke-78 Republik Indonesia 🇮🇩
.

.

.

.

.

Dean saat ini sedang melajukan kendaraannya dengan kecepatan diatas rata-rata, bahkan dia tidak memperdulikan amukan para pengendara lain karena saat ini dia sedang terburu-buru untuk menemui seseorang yang bahkan dia tidak pernah menyangka jika orang tersebut masihlah hidup.

Setelah sampai di tempat yang dimaksud Dean segera memarkirkan mobilnya disalah satu minimarket karena memang tempat yang dia kunjungi saat ini adalah tempat yang menurutnya kumuh karena berada di pinggiran kota dan berada tepat dibelakang sebuah mall.

Dean berjalan dengan tergesa-gesa untuk mencari seseorang yang dia maksud, menyusuri setiap gang sempit, menanyakan kepada orang-orang dengan foto masa lalunya dan bahkan dia terus mengerlingkan matanya hingga langkahnya terhenti ketika dia melihat segerombolan orang-orang yang terlihat seperti preman sedang bersenda gurau di sebuah pos keamanan.

Dean terdiam menatap tidak percaya orang tersebut yang saat ini sedang menghisap tembakaunya sambil menatap langit, "K" Gumamnya pelan sambil menelan salivanya.

Kananta Demian, dikenal sebagai K. Dia adalah tangan kanannya Jevan dan juga orang yang sudah merawat Dean sedari kecil yang dulu telah dibunuh oleh Alana, tapi lihatlah sekarang, saat ini K masihlah hidup dan terlihat baik-baik saja.

Dean memutuskan untuk berjalan dan menghampiri Pos tersebut, lalu dia berhenti tepat dihadapan K yang membuat sang empu langsung terkejut saat melihat kehadirannya.

"Tuan Dean?" Ucap K tidak percaya dengan apa yang dilihat, lalu dengan cepat dia langsung mematikan tembakaunya, berdiri tegak dan kemudian menunduk hormat.

Srek

Dean langsung mencengkram kaos yang digunakan oleh K hingga membuat sang empu langsung berubah tegap dan mereka berdua saling bersitatap, K juga dapat melihat wajahnya Dean yang terlihat marah, tapi detik berikutnya K malah merasa heran karena tiba-tiba Dean memeluknya dengan sangat erat.

"Ada apa Tuan?, Kenapa Anda menjadi seperti ini?" K akhirnya memutuskan untuk bertanya karena merasa heran dengan tingkah Tuannya ini.

Dean sendiri yang mendengar itu melepaskan pelukannya dan menatap tepat dimata K, "Angkasa." K yang mendengar itu terdiam tapi detik berikutnya dia tersenyum.

"Bang Didi, siapa dia?" Tanya salah satu orang yang berada disana sambil menatap K.

"Lacava" Bukan K yang menjawab tapi seseorang yang seumuran dengan K.

"Lacava?" Gumam orang yang tadi bertanya sambil berpikir, "Ahh kalangan mafia." Lanjutnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Siapa Didi?" Tanya Dean membuka suara, dan orang yang sepantaran dengan K maju kehadapan Dean yang membuat sang empu menjadi waspada.

"Nama samaran K, orang yang selalu menjaga Anak yang kamu sebut dengan Angkasa." Dean yang mendengar suara pelan itu langsung menatap K dengan tatapan penuh tanya.

"Nanti saya jelaskan Tuan, dan sekarang Anda bisa ikut saya." Dean yang mendengar itu hanya menurut, "Kalian semua tunggu disini dan awasi sekitar" Ucap K kepada beberapa orang yang berada disana yang segera diangguki oleh semuanya, lalu K pergi kesebuah bangunan kosong diikuti oleh Dean dibelakangnya.

"Anda bisa duduk disana Tuan." Ucap K sambil menunjuk sofa saat mereka sampai dibangunan tersebut. Dean pun duduk disofa tersebut sambil menatap K yang sepertinya sedang membuatkannya minum.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang