26. Kehangatan Keluarga Jevan

35.2K 3.4K 146
                                    

Saat ini Jevan, Dean, Nathan dan Austin sedang berkumpul bersama diruang keluarga menyaksikan pertandingan baseball. Hari sudah semakin sore dan hanya mereka berempat yang berada dimansion. Aahh tidak, ada 1 lagi deh yaitu si kecil angkasa yang saat ini sedang bermain dikolam ikan.

"Nathan mohon jangan sakitin Ulfa ya" Ujar Nathan yang tiba-tiba membuka suara sambil menatap bergantian semuanya satu persatu.

Dan semuanya yang mendengar itu  memilih diam tanpa berniat membalas ucapan tersebut. Dan Nathan yang tidak mendapatkan balasan apapun langsung menunduk dan mendesah pasrah.

"Apa alesannya?" Sahut Jevan yang memutuskan untuk membuka suara dan menatap serius keponakannya itu.

Nathan yang mendengar itu langsung mendongak dan menatap Jevan, "Nathan cuma gak mau ngeliat Ulfa kenapa-napa pa"

"Tapi dia udah bikin adek kamu kenapa-napa Nathan!"

Nathan diam dan kembali menundukkan kepala ketika mendengar nada suara balasan dari papanya itu berubah menjadi datar, "Maaf pa, tapi Nathan janji. Mulai sekarang Nathan akan selalu jagain angkasa dari siapapun yang berusaha untuk menyakitinya" Ucap Nathan serius.

"Termasuk perempuan itu?" Sahut Austin tiba-tiba sambil menatap tajam Nathan.

Nathan mengalihkan pandangannya ketika mendengar pertanyaan itu dan menatap lekat sang empu, "Hmm, termasuk dia" Jawabnya serius, tapi Austin yang mendengar itu dapat melihat keraguan dari sepupunya itu.

"Kalo kamu ingkar janji?"

Nathan yang mendengar itu diam, dia tidak tau harus menjawab apa.

Dan keterdiaman Nathan berhasil membuat Austin mengangguk mengerti, dirinya tau seberapa tidak teganya sepupunya itu jika melihat orang lain menderita.

Ingat bukan jika Nathan mempunyai PTSD karena traumanya?, Inilah yang membuatnya berbeda dengan keluarga Lacava lainnya. Jika yang lainnya melukai siapapun tanpa ampun. Maka Nathan?, Dia akan memaafkan siapapun tanpa melukainya sedikitpun. Karena jika melihat seseorang yang terluka karena perbuatan dirinya maka Nathan akan merasa bersalah dan terus menyalahkan dirinya sendiri dan itu sangatlah tidak baik untuk kesehatannya.

Dan Jevan sendiri yang sedari tadi mendengarkan percakapan kedua keponakannya itu juga lebih memilih diam. Dia juga tidak tau harus berbuat apa, dan jika dia harus menyakiti perempuan itu maka satu-satunya cara adalah menjauhkan Nathan dengan perempuan itu. Tapi sampai saat ini dia juga belum mendapatkan ide apapun untuk bisa menjauhkan keduanya.

Mereka pun kembali melanjutkan menonton film dengan tenang tanpa ada lagi obrolan apapun hingga terdengar suara deru mobil dari arah luar.

Mobil tersebut terparkir dengan apik dihalaman mansion, lalu keluarlah seorang pria tampan dengan wajah tegasnya, dan tak lupa tatapan tajamnya yang membuat beberapa bodyguard yang menyambutnya menelan saliva gugup.

"Ada apa disana?" Tanya orang tersebut dengan suara beratnya yang membuat beberapa bodyguard langsung keringat dingin.

"Tuan Luke, itu... Disana ada tuan kecil yang sedang bermain dikolam ikan" Jawab salah satu bodyguard dengan gugup.

Luke, dia yang mendengar itu menatap tajam bodyguard tersebut dan berlalu untuk melihatnya secara langsung. Dan bodyguard yang ditatap sudah gemetar dan pasrah jika dirinya harus dihukum oleh tuannya itu.

"ANGKASA"

Teriakan dengan nada berat dan dingin itu berhasil membuat Angkasa yang sedang asik menangkap ikan langsung terkejut. Dia menoleh dengan gerakan patah-patah dan menelan salivanya dengan susah payah ketika melihat tatapan tajam Abang sulungnya itu.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang