51. Flashback

15.6K 1.5K 82
                                    

K terdiam menatap langit sambil melamun ketika mengingat semua ucapan Max setelah bertemu dengannya beberapa jam yang lalu. Yap Max, orang itu telah membawa istrinya yang saat ini sedang hamil sebagai tawanan.

Aksi Max disokong oleh keluarga Deandra, jelas karena mereka adalah satu keluarga. Walaupun umur Max masihlah 11 tahun tapi otaknya sudah menjadi otak kriminal dan sangatlah berbahaya.

"Apa Max berencana membunuh Mas Jevan?" K tersentak saat mendengar suara tersebut dan segera menoleh, menunduk hormat saat tau jika orang yang memberi pertanyaan adalah istri dari Tuan besarnya, yaitu Nyonya Alana.

"Tidak ada Nyonya."

"Jangan bohong K, saya tau rencana busuk keluarga saya yang ingin menghancurkan suami saya." Marah Alana menatap kesal K yang masih setia menunduk.

"Apa Max dan Papa mengancam kamu?" K tidak bergeming dan tetap setia dengan posisinya, "Jawab atau saya tembak kepala kamu!" Ancam Alana yang membuat K Perlahan menegakkan tubuhnya dan menatap lurus kepada istri Tuannya itu.

"Maafkan saya Nyonya, saya tidak bisa berbuat apa-apa." Alana yang mendengar itu menghela nafas, "Apa rencananya?"

"Membunuh Tuan Jevan dan juga Tuan Luke." Alana yang mendengar itu sontak terkejut dan menggeleng pelan karena tidak menyangka jika Anak sekecil Max bisa mempunyai pikiran seperti itu, ada yang tidak beres pikirnya, pasti otak kecilnya Max sudah dicuci oleh Papanya mangkannya dia bisa berbuat hal nekat seperti itu.

"Kamu bersedia?"

"Saya tidak punya pilihan lain Nyonya." Jawab K sambil menunduk karena merasa bersalah.

"K. Ini pelajaran untuk kamu, saya tau kamu masih terlalu muda, tapi sebisa mungkin jika ada orang yang menuntut kamu untuk jujur janganlah kamu berkata jujur K. Karena itu bisa menghancurkan kamu dan juga majikan kamu."

"Anda orang yang saya hormati Nyonya."

"Tetap saja, kejujuran adalah boomerang untuk diri kamu sendiri dan juga orang-orang disekitar kamu. Walaupun orang itu sangat dekat kepada kamu jangan pernah kamu memberitahunya, kecuali jika dia adalah atasan kamu sendiri." Balas Alana tegas, "Apa ancamannya?" Lanjutnya bertanya menatap lekat K.

"Istri saya Nyonya," Alana yang mendengar itu mengangguk tanda mengerti, "Saya akan membantu melepaskan Istri kamu, tapi dengan satu Syarat."

"Apa syaratnya Nyonya?"

"Membantu saya untuk melancarkan aksi saya."

"Apa maksud Nyonya?"

"Ikut saya keruangan bawah tanah, nanti saya akan menjelaskan semuanya disana." K yang mendengar itu hanya mengangguk dan segera berlalu mengikuti langkah dari Nyonyanya.

Setelah sampai Alana langsung menjelaskan semua rencana yang telah dia susun dari jauh-jauh hari, dan K yang mendengar itu menatap tidak percaya Nyonyanya karena tidak menyangka jika Nyonyanya akan melakukan hal yang menurutnya terlalu ambil resiko.

Yaitu menghancurkan keluarganya sendiri, Deandra. Setelah itu membunuh dirinya sendiri agar permasalahan yang terjadi antara Deandra dan Lacava tidak semakin panjang. Rencana Bunuh diri yang dilakukan Alana adalah sebagai bentuk penebusan dosa setelah berhasil membunuh Papanya sendiri.

"Saya tidak bisa Nyonya." Ucap K sambil menggeleng pelan, berniat menolak rencana tersebut, jika bisa menggagalkannya.

"Maka ucapkan selamat tinggal untuk Istri dan calon Anak kamu." K yang mendengar itu terdiam dan merutuki kebodohannya karena berniat untuk menggagalkan rencana tersebut, padahal mengingat statusnya yang hanya seorang bawahan. K melamun sambil menerawang jauh saat mengingat kembali pertemuannya dengan Istrinya dulu, orang yang sudah berhasil merebut hatinya saat pertama kali mereka bertemu.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang