20. Tangisan Angkasa

47.6K 3.7K 212
                                    

Angkasa saat ini sedang menonton tv di ruang keluarga sambil menikmati susu dan cemilannya, Anak itu juga sudah bersih dan wangi, tadi dia dibantu oleh Ken untuk bersih-bersih karena perintah papanya.

Mansion sepi dan angkasa tidak tau semua anggota keluarganya pada kemana, tapi justru dia senang dan bebas melakukan apapun yang dia inginkan.

"Sendirian aja"

Angkasa terperanjat mendengar suara dibelakangnya dan segera menoleh, "Ayah" Gumamnya pelan saat tau ternyata itu adalah jourell.

"Mau ikut ayah?"

"Hah? Kemana yah?" Tanyanya sedikit penasaran.

"Main"

"Main?" Ucap asa sedikit antusias, "Main apa yah?"

"Kalo penasaran ayo ikut" Angkasa menatap uluran tangan ayahnya dan menimbang-nimbang ajakannya itu, dan dengan ragu serta penasaran anak itu akhirnya menerima uluran tangan tersebut dan berjalan mengikuti kemana ayahnya melangkah.

Mereka berdua berjalan menuju halaman belakang.

Hutan.

Itulah tujuan mereka saat ini.

Angkasa tidak banyak berbicara, dia hanya melihat sekitar dengan was-was. Waktu sudah sore dan dia tidak tau adek papanya ini mau membawanya kemana. Angkasa pikir main yang dimaksud adalah pergi ke mall atau jalan-jalan gitu, tapi ini malah masuk kedalam hutan.

"Ayah kita mau kemana sih? Apa tempat mainnya ada didalam hutan?" Jo yang mendengar ucapan keponakannya itu hanya diam tanpa berniat menjawab.

Dan angkasa yang tidak mendapatkan jawaban apapun langsung menekuk wajahnya kesal sambil mencebik lucu.

Mereka terus berjalan dan masuk jauh kedalam hutan, yang awalnya ada jalan setapak kini mereka memasuki jalan semak belukar, bahkan kaki anak itu sekarang merah-merah karena bergesekan dengan duri-duri dan ranting, ingatkan angkasa yang harus selalu memakai celana panjang, karena saat ini anak itu hanya memakai celana sepaha yang memperlihatkan kaki putih mulusnya.

"Kamu tunggu disini sebentar, ayah mau melihat kondisi didepan"

"Tapi yah" Angkasa menjeda ucapannya dan melihat sekitar, "Angkasa takut" Lanjutnya sambil mendongak menatap Jo.

"Sebentar" Tanpa menunggu balasan anak itu Jo segera pergi meninggalkan angkasa sendirian didalam hutan, bahkan saat meninggalkan angkasa Jo terlihat menampilkan seringai diwajah tegasnya itu.

Angkasa saat ini benar-benar takut, apalagi ketika melihat ayahnya sudah hilang dari penglihatannya, waktu juga semakin sore, bahkan didalam hutan cahaya matahari yang masuk hanya sedikit, suasananya juga sangat mencengkam, hanya terdengar suara daun yang bergesekan akibat angin yang berhembus.

Srekkk

Angkasa berputar ketika mendengar suara aneh itu, bahkan dia mulai bersikap siaga dengan kepalan tinjunya.

Grrrr

Angkasa semakin takut mendengar suara aneh itu, bahkan suara itu semakin mendekat kearahnya. Tapi dia tidak tau itu apa.

"Apa jangan-jangan Dolly" Gumamnya was-was.

"Ayah kemana sih? Katanya sebentar" Tanyanya sambil celingak-celinguk dan berjongkok untuk mengambil ranting kayu yang cukup panjang untuk menjaga pertahanannya.

Aauuuu

Angkasa menegang ditempat ketika mendengar suara lolongan serigala itu, dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah hewan itu kini ada tepat dihadapannya beberapa meter didepan. Matanya merah, tatapannya tajam seperti puas melihat mangsanya. Angkasa beringsut mundur sambil mengacungkan ranting kayu yang tadi dia ambil.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang