Saat ini Eden sedang berada diruang keluarga Mansion papanya bersama dengan Keluarga ayahnya, Anak-anak dari papanya kecuali Luke, dan juga Tyler. Dia sebenernya sangat bingung dan tidak tau dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Tadi setelah pulang sekolah Ax langsung membawanya paksa kesini karena katanya semua anggota keluarganya ingin bertemu dengannya dan sedang menunggu dirinya.
Dan Eden juga benar-benar bingung dengan suasana menegangkan yang menyelimuti ruang keluarga ini, dia ingin sekali membuka suara untuk memulai obrolan, tapi sepertinya saudara-saudaranya ini mengabaikannya dan sibuk dengan ponselnya masing-masing. Dan juga dia bisa merasakan keanehan sikap ayahnya dan omnya yang sepertinya tidak memperdulikan kehadirannya.
Ting
Pintu lift terbuka yang membuat Eden langsung menoleh, dan dia langsung menundukkan kepalanya ketika melihat tatapan tajam papanya dan Abang sepupunya Luke yang tepat mengarah kepadanya, dia dengan susah payah menelan salivanya, dia juga bisa merasakan keringat yang mulai mengalir di bagian punggung dan juga dadanya karena perasaan takut yang tiba-tiba muncul.
Mereka berdua pun duduk ditempatnya masing-masing dengan aura yang tidak mengenakan, dan Eden juga masih bisa merasakan jika tatapan mereka masihlah mengarah kepadanya.
"Papa denger kamu abis bully adek kelas kamu ya Ed?" Pertanyaan dari Jevan membuat Eden mendongak, dan mata anak itu langsung bergerak tidak fokus ketika bersitatap langsung dengan mata elang Jevan.
"I-ya pa, anak itu udah berani ganggu Lacava" Jawab Ed sedikit gugup.
Jevan yang mendengar itu mengangguk pelan, "Bagaimana keadaannya Erlan?"
"Untungnya dia baik-baik aja pa dan tidak ada luka yang serius"
"Terus bagaimana keadaan anak yang sudah menyentuh Erlan?"
"Hmm Eden gak tau sih pa, mungkin anak itu saat ini sedang berada dirumah sakit karena tendangan yang Ed berikan kepada anak itu"
Setelah Ed menjawab itu dia tidak menyadari jika semuanya sedang menggertakkan gigi dan mengepalkan tangannya masing-masing untuk mengontrol emosinya mereka agar tidak langsung menghajar Eden sekarang juga.
Dan Jevan yang mendengar jawaban itu langsung menampilkan seringai yang membuat Ed terkejut tapi berhasil tertutupi oleh wajah datarnya. Dia sangat tau makna seringai yang saat ini dia lihat itu, seringai untuk membalaskan dendam, tapi untuk siapa? Dan kenapa papanya itu memperlihatkannya kepada dirinya?.
Ed melirik ke arah Jo yang duduk tepat disebelah papanya, lalu dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain ketika melihat tatapan ayahnya itu yang sangatlah tajam tidak seperti biasanya. Bahkan Eden langsung mengusap telapak tangannya yang entah kenapa tiba-tiba menjadi basah ke celana seragamnya, dirinya saat ini benar-benar takut, dan dirinya merasa seperti ada didalam sebuah kandang singa yang akan menghadapi para singa yang sedang kelaparan, tapi dia tetap berusaha untuk tenang karena itu yang selalu diajarkan oleh keluarganya.
"Kamu tau bukan aturan keluarga Lacava?" Eden yang tiba-tiba dikasih pertanyaan itu langsung mengangguk sebagai jawaban.
"Seseorang yang sudah berani menyentuh Lacava maka akan menerima balasannya yang lebih kejam bukan?"
Jevan diam ketika melihat anggukan dari Eden, lalu dia melirik anak-anaknya terutama Luke. Dia tau jika anak sulungnya itu tidak sabar untuk memberikan hukuman kepada keponakannya ini, tapi dirinya harus berhati-hati karena yang dia hadapi saat ini bukanlah adek ataupun keponakannya dari pihak papanya.
"Mangkannya Eden memberi pelajaran kepada anak itu karena dia udah berani menganggu Erlan" Ucapan Eden membuat Jevan menatap tajam anak itu yang membuatnya jadi salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
أدب المراهقينAngkasa Nick. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua, tinggal hanya berdua bersama bundanya tapi tidak pernah merasakan kebahagiaan. Hingga suatu hari dia dijual oleh bundanya dan dibeli oleh seseorang yang sedikit merubah hidupnya. Kelua...