Angkasa saat ini sedang mengistirahatkan dirinya dikamar setelah seharian penuh menghabiskan waktunya untuk berlatih fisik dan senjata bersama dengan Max dan juga David.
Waktu juga sudah menunjukkan pukul 7 malam, tapi sepertinya anak itu tidak berniat untuk bangun walaupun hanya sekedar untuk makan malam. Tapi tentu saja keluarganya tidak akan membiarkan hal itu terjadi, seperti sekarang yang dilakukan oleh Max.
Max tersenyum ketika melihat cara adeknya yang sedang tertidur, bayangkan saja saat ini Angkasa sedang tertidur dengan bajunya yang menyingkap dan memperlihatkan perutnya yang buncit, bibirnya yang bergumam lucu serta tangan dan kakinya membentang seperti membentuk bintang, sesekali anak itu akan menggaruk pipi dan perutnya.
Max berjalan menghampiri kasur dan duduk di pinggirannya, "Angkasa" Panggilnya pelan sambil mengusap pipi gembulnya yang entah kenapa memerah.
Angkasa melenguh dan menggeliat sambil menggaruk pantat berisinya yang membuat Max tersenyum.
"Adek bangun yuk, waktunya makan malam" Angkasa tidak bergeming samasekali dan malah memeluk guling.
Max menghela nafas dan mengangkat tubuh Angkasa kedalam gendongan koala, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajah anak itu. Dengan perlahan Max membasuh wajah Angkasa tapi anak itu samasekali tidak terganggu, bahkan Angkasa tidak bergerak samasekali ketika suhu dingin dari air menyentuh wajahnya.
"Angkasa Abang punya susu buat kamu"
Max terdiam saat tiba-tiba Angkasa membuka mata dan anak itu melihat kekanan dan kekiri seperti sedang mencari sesuatu.
"Mana Abang? Mana susunya?" Tanya anak itu dengan suara yang parau khas bangun tidur sambil menatap Max yang masih terdiam, "Abang~ mana susunya?" Ucapnya kembali sambil merengek yang membuat Max tersadar dari keterdiamannya dan mengeratkan pegangannya pada Angkasa agar anak itu tidak terjatuh.
"Dibawah, makan malam dulu baru minum susu" Angkasa yang mendengar itu mengerucutkan bibirnya dan kembali menjatuhkan kepalanya dibahu sang Abang. Max yang merasa Angkasa sudah bangun sepenuhnya langsung berlalu menuju lantai bawah untuk segera makan malam.
"Asa kira Abang bawa susu, padahal tadi asa lagi mimpi minum susu di nenen sapi. Tapi karena Abang bangunin mimpi asa jadi buyar deh" Max yang mendengar celotehan Angkasa hanya tersenyum, dan berpikir mimpi apaan itu?, Masa iya adeknya bermimpi hal absurd seperti itu.
Setelah sampai diruang makan Max hanya menatap datar David yang sudah duduk menunggu kehadirannya dan adeknya, meletakkan tubuh Angkasa barulah dia duduk disebelahnya.
David tersenyum ketika melihat anaknya yang berbinar menatap makanan yang tersedia di meja makan, lalu dengan segera dia mempersilahkan untuk memulai makan malam.
Makan malam hanya ada keheningan dan suara dentingan sendok yang bertemu dengan piring, mereka bertiga fokus dengan makanannya masing-masing terutama Angkasa.
Setelah selesai makan malam kini semuanya telah kembali ke kamarnya masing-masing, ah tidak, hanya Angkasa saja yang berada dikamar karena anak itu meminta untuk segera istirahat. Sedangkan Max dan David?, mereka saat ini sudah pergi keluar dan kemungkinan akan kembali esok hari.
Dan kini di kamar Angkasa, saat ini anak itu sedang duduk dimeja belajar sambil menuliskan sesuatu di buku catatannya.
Setelah selesai menulis dirinya menoleh dan tersenyum ketika melihat wajah Mamanya yang berada didalam bingkai foto sedang tersenyum sangat manis.
"Mama apa kabar?" Tanyanya pelan sambil mengusap lembut bibir Mamanya yang ada didalam foto tersebut.
"Walaupun Angkasa gak pernah melihat Mama secara langsung, tapi entah kenapa Angkasa selalu merasa hangat dan bahagia saat melihat senyuman Mama ini" Gumamnya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Подростковая литератураAngkasa Nick. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua, tinggal hanya berdua bersama bundanya tapi tidak pernah merasakan kebahagiaan. Hingga suatu hari dia dijual oleh bundanya dan dibeli oleh seseorang yang sedikit merubah hidupnya. Kelua...