30. Silsilah Lacava

28.5K 2.8K 284
                                    

Angkasa saat ini sedang berada didalam mobil bersama dengan Jevan, Luke, Dean dan juga Kavy. Setelah tadi dirinya dijemput oleh papanya itu kini dia pergi lagi bersama keluarganya entah kemana, papanya hanya berkata jika akan pergi menemui seseorang dan angkasa yang mendengar itu hanya menurut saja.

Dan anak itu kini sedang duduk dibangku paling belakang diapit oleh Dean dan Kavy, dia sangat antusias dan heboh sendiri karena sedang bermain Nintendo yang di berikan oleh ayahnya tadi dan berkata jika itu adalah hadiah pertemuan mereka, dan angkasa yang menerimanya tentu saja sangat senang.

"Ayo.. ayo~ wingggg, wingggg, hahaha jatoh kan" Kavy yang mendengar kehebohan adeknya itu mengintip apa yang sedang dimainkan oleh adeknya dan ikut nimbrung memperhatikan tangan lincah adeknya itu dengan meletakkan dagunya dibahu sempit adeknya.

"Wusshhh, belok ke kenan
nguenggggg~"

"Wooow gua menang!"

Puk

Angkasa yang sedang bergembira merayakan kemenangannya langsung diam seketika saat Dean menepuk mulutnya itu, dan Kavy yang melihat wajah cemberut adeknya langsung terkekeh pelan.

"Gak usah ketawa ya bang!!" Kesal angkasa sambil menyingkirkan kepala abangnya itu dari bahunya.

Angkasa dengan wajah kesalnya kembali lagi melanjutkan bermain game, sedangkan Kavy tidak lagi menganggu adeknya itu dan memilih untuk memainkan ponselnya karena mendapatkan kabar dari sang pacar.

"Aahhh kalah kan tuh, yang ini susah banget dilawan!" Kesal angkasa sambil mengerucutkan bibirnya beberapa centi, lalu dia melirik ke arah Abangnya Dean yang sedang serius menatap layar tabletnya.

Angkasa mencondongkan kepalanya dan menatap serius ke tablet milik abangnya itu, "Wow seksi" dan Dean yang terkejut melihat aksi adeknya itu langsung spontan mematikan layar tab-nya yang membuat angkasa mendongak dan menatapnya kesal, "Kok dimatiin sih bang? Angkasa mau liat lagi"

"Kamu belum cukup umur"

"Papa bang Dean nonton jorok" Dean yang mendengar aduan itu langsung memeluk angkasa dan menyembunyikan wajah adeknya itu didada bidangnya, dan dia juga menatap takut ke arah abangnya Luke yang saat ini sedang menatapnya tajam. Sedangkan Jevan yang mendengar keributan itu hanya memijat pelan pelipisnya.

"Sampe kamu berbuat yang aneh-aneh Abang akan hukum kamu ya de"

"Engga bang, maaf" Sesal Dean sambil memohon menatap abangnya itu.

"Ahh lepas Abang, ini sakit tau!!" Dean yang mendengar itu langsung melepaskan angkasa yang saat ini sedang menggerutu tidak jelas sambil mengusap-usap kepala belakangnya, "Abang apa-apaan sih kaya gitu, kan pala asa jadi sakit"

"Biarin" Angkasa yang mendengar balasan itu langsung memukul berulang-ulang lengan abangnya itu yang keras kaya pohon kelapa.

"Ahh sakit!!" Kesal angkasa karena tangannya yang malah sakit bukannya abangnya itu. Dan Dean yang mendengar itu memutar bola matanya malas dan memilih bermain dengan ponselnya.

Angkasa menyenderkan tubuhnya di jok mobil dan melirik kearah Kavy yang sedang senyam-senyum sendiri menatap layar ponselnya, dengan perlahan anak itu mencondongkan kepalanya dan tersenyum tidak jelas ketika melihat pesan-pesan romantis abangnya dengan seseorang.

"Ciee yang sayang-sayangan" Kavy yang mendengar itu langsung mematikan ponselnya dan menatap tajam ke arah angkasa.

"Iya sayang aku udah makan~ uhh cocwitt hahaha" Ledek angkasa yang membuat Kavy semakin geram dengan adeknya itu.

"Sayang lagi apa? Hahaha"

"Kamu ngangenin deh sayang~"

"Sayang tidurnya jan-hmppp"

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang