Santa dan Ace segera menuju rumah sakit dimana jejak terakhir Evan terdeteksi dengan kemampuan Ace dalam bidang hacker, melajukan kendaraannya dengan kecepatan diatas rata-rata menuju tempat yang akan mereka tuju.
Setelah memakan waktu sekitar kurang lebih satu jam akhirnya mobil yang dikendarainya Ace sampai dihalaman parkir salah satu rumah sakit kecil tak jauh dari sebuah pulau, dan Santa segera turun terlebih dahulu meninggalkan Ace yang sedang memarkirkan mobilnya.
Santa berjalan menuju resepsionis, "Pemisi." Petugas perempuan yang sedang berjaga langsung tersenyum, "Ada yang bisa saya bantu Pak?" Tanyanya sopan sambil menatap Santa.
"Saya ingin bertanya, apakah sekitar empat minggu yang lalu ada korban yang jatuh ke laut dan dibawa kesini?" Petugas tersebut yang mendengar itu mengernyitkan keningnya heran, tapi tak ayal dia membuka komputernya.
"Sebentar ya Pak biar saya cek terlebih dahulu." Santa yang mendengarnya hanya mengangguk dan hanya diam memperhatikan petugas tersebut yang sedang sibuk dengan komputernya.
Sebuah tepukan dibahu membuat Santa menoleh, dan ternyata pelakukanya adalah Ace, "Bagaimana?"
"Sedang diperiksa." Ucap Santa menjawab pertanyaan Ace.
"Maaf Pak, apakah salah satu korbannya mengalami luka di bagian dadanya?" Santa yang mendengar itu segera mengangguk, "Apakah mereka berada disini?"
Petugas tersebut menggeleng kecil, "Memang benar jika empat minggu yang lalu ada beberapa warga yang membawa dua orang berbeda usia di rumah sakit ini, tapi saat ini mereka sudah tidak berada disini karena yang lebih kecil mengalami luka yang sangat parah hingga yang lebih dewasa segera membawanya ke rumah sakit yang lebih besar."
"Apakah Anda tau dibawa ke rumah sakit mana?" Petugas tersebut menggeleng menjawab pertanyaan Ace.
Santa berdecak kesal karena tidak mendapatkan informasi yang berguna, "Kalo begitu terima kasih." Ucapnya dan segera pamit disusul oleh Ace yang terlebih dahulu menundukkan kepalanya sedikit kepada petugas tersebut yang cukup terkejut melihat perubahan Santa yang terlebih dahulu sudah berlalu.
"Cari tau mereka ada dimana Ace." Ace hanya mengangguk dan segera masuk kedalam mobil, melajukan mobilnya menuju hotel terlebih dahulu untuk mencari tau keberadaan dua orang tersebut.
"Ace, urus pihak rumah sakit tadi." Ace yang paham apa maksud dari ucapan Santa hanya berdeham.
"Santa,"
"Kenapa?" Tanya Santa sambil menoleh menatap Ace yang sedang fokus menyetir.
"Apakah Daxon menguasai kesadaran Evan, mangkannya dia rela melompat menyusul Angkasa yang sedang dikuasai oleh Jacob?"
"Sepertinya begitu," Jawab Santa seadaanya dan kembali mengalihkan pandangannya ke depan sambil memperhatikan jalanan yang sangat sepi di kota Lombok pada malam hari.
"Apakah Daxon membawanya ke Italia." Santa segera menoleh menatap Ace yang juga sekilas menatapnya dan kembali fokus ke jalanan. Santa berpikir sejenak, "Kalo benar seperti itu kita harus segera susul mereka." Ace tersenyum mendengar itu dan hanya mengangguk sebagai balasan. Lalu dia menaikkan kecepatan mobilnya untuk segera sampai di hotel dan melakukan pencarian jejak terhadap Daxon ataupun Evan.
Santa mengambil ponselnya yang bergetar dan mengeryitkan keningnya heran, "Ada yang ingin bertemu dengan kita Ace."
Ace melirik sekilas, "Siapa?"
"Dean."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen FictionAngkasa Nick. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua, tinggal hanya berdua bersama bundanya tapi tidak pernah merasakan kebahagiaan. Hingga suatu hari dia dijual oleh bundanya dan dibeli oleh seseorang yang sedikit merubah hidupnya. Kelua...