40. Daftar Hitam

27.4K 2.7K 139
                                        

Jacob saat ini sedang merebahkan tubuhnya dikasur king size dikamarnya Gilang. Yap, Jacob sudah berada dimansion Gilang setelah tadi diantar oleh Ken, orang suruhan Jevan yang selalu menjaga Angkasa.

"Jaga Angkasa baik-baik ya, saya percaya sama kamu. Apapun yang terjadi saya akan selalu menganggap Angkasa anak bungsu saya"

Jacob mendengus ketika mengingat pesan Jevan sebelum pergi meninggalkan mansion utama Lacava.

"Gua kira mereka gak tau kalo Angkasa punya Alter ego, huh.. Lacava tetaplah Lacava" Jacob terkekeh pelan membayangkan ketika dulu dirinya akting selama menguasai tubuh Angkasa saat awal-awal bertemu dengan keluarga Lacava, "Seberapa pintarnya gua bersandiwara nyatanya mereka bakal tetep tau"

"Gimana gak tau kalo tatapan lu setajem itu" Jacob menoleh dan berdecih ketika melihat Gilang yang sudah masuk kamar dan mendudukkan dirinya dikasur, merebahkan tubuhnya sambil menatap langit-langit kamar.

"Sebenarnya apa sih rencana lu bang?" Tanya Gilang sambil memiringkan kepalanya untuk menatap sang empu.

Jacob diam sambil menghela nafas, "Seperti yang gua bilang, gua bakal ketemu sama Deandra dan memastikan apa mereka benar keluarga kandungnya Angkasa atau bukan"

"Kenapa gak Angkasa aja?, Biarin dia kenal sama keluarganya dulu"

"Iya kalo bener keluarga, kalo misalkan mereka malah berniat jahat gimana?"

"Yah baru Abang muncul, lagiankan kalo pergantian Angkasa ke Abang bisa kapan aja, ngapain harus takut Angkasa kenapa-napa"

"Alah, bilang aja lu kangen Angkasa kan? Gua tau akal-akalan lu Lang"

"Yah kalo udah tau kembaliin kesadaran Angkasa dong, bang~ jujur gua kangen Angkasa" Jacob yang mendengar nada merengek Gilang langsung menatapnya jijik.

"Engga"

"Ahh ayolah bang, besok kan lu ke tempat Deandra. Jadi ayo balikin Angkasa dulu" Pinta Gilang sambil bergelayut manja ditangan Jacob yang langsung ditepis oleh sang empu.

"Jijik sumpah Lang" Balas Jacob dan langsung duduk sambil menatap jijik Gilang yang saat ini juga sudah duduk sambil menatapnya. Jacob menghela nafas saat melihat wajah Gilang yang memelas, tapi detik berikutnya dia langsung menampilkan smirknya dan itu berhasil membuat Gilang memutar bola matanya malas.

"Gak mau" Ucap Gilang dan hendak berlalu sebelum tangannya ditarik oleh Jacob.

"Kali ini aja~, udah lama juga gua gak minum darah lu Lang" Kini giliran Jacob yang merengek sambil menatap Gilang dengan puppy eyesnya. Gilang yang melihat itu menghela nafas, dia sebenarnya tidak ingin memberikan lagi darahnya, tapi yang kali ini ada dihadapannya adalah Angkasa. Gilang paling tidak tahan jika melihat kegemasan Angkasa, apalagi jika anak itu sudah mengeluarkan jurus puppy eyesnya, walaupun saat ini anak itu sedang dikuasi oleh Jacob tapi tetap saja Angkasa terlihat sangat menggemaskan dimatanya. Gilang menghela nafas panjang, lalu beranjak untuk mengambil sesuatu dilaci nakas yang membuat Jacob langsung tersenyum.

"Nih" Ujar Gilang sambil menjulurkan jari manisnya yang sudah mengeluarkan darah kepada Jacob, dan Jacob yang melihat itu langsung memasukkannya kedalam mulut dan menyesapnya rakus yang membuat Gilang sedikit meringis.

"Uhmm.. Enak seperti biasa~" Ucap Jacob dengan tingkah menggemaskan yang membuat Gilang tersenyum.

"Makasih ya Lang, gua mau istirahat dulu. Oh iya, mungkin bener apa yang lu bilang, gua bakal kasih kesempatan untuk Angkasa" Setelah mengucapkan itu tubuh Angkasa oleng karena pingsan, Gilang hanya tersenyum sambil membenarkan posisi tubuh Angkasa dan menyelimutinya sampai kebagian dada.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang