Angkasa

34. Gara-gara Motor

Sudah hampir satu Minggu Angkasa berada dimansion utama milik Lacava ini, bahkan dia sudah puas bermain diseluruh penjuru mansion. Dan selama itu pula dirinya tidak melihat keluarga dari pihak Dirga, dan hanya ada abangnya Luke yang pulang dan terkadang menemaninya bermain. Bahkan Angkasa selalu bertanya kenapa Papa dan abangnya yang lain tidak pulang, karena jika boleh jujur dirinya sangat kangen dengan keluarganya itu terutama papanya.

Anak itu juga selalu bilang jika dirinya kangen dengan sekolah serta teman-temannya terutama Gilang. Ahh, dan selama seminggu itu pula terkadang Jacob menguasai tubuh Angkasa untuk mencari semua informasi tentang siapa sebenarnya keluarga Angkasa dan informasi apapun yang nantinya akan menguntungkan dirinya.

Seperti sekarang ini, Jacob sedang menatap jam digital diatas nakas yang sedang menunjukkan pukul 00.55 dini hari. Dan tepat nanti pukul 1 malam semua bodyguard yang berjaga akan berganti shift dan dia akan memanfaatkan kelengahan para bodyguard tersebut.

Bersiap diri menggunakan Hoodie hitam untuk menutupi tubuhnya, mengambil buku catatan miliknya, melirik jam tersebut yang sudah menunjukkan pukul 1 barulah dirinya keluar secara perlahan memastikan semuanya aman dan berjalan mengendap-endap seperti maling.

Setelah sampai ditujuan yaitu perpustakaan dirinya segera masuk dan berjalan menuju ruangan kecil di paling ujung. Mengeluarkan laptop yang selama ini dia gunakan di lemari yang berada disana.

Setelah laptop tersebut nyala Jacob segera mengetik berbagai macam kode rumit hingga nampak layar laptopnya terpenuhi semua titik cctv yang berada dimansion ini, yap dirinya sedang meretas semua cctv mansion ini untuk memastikan bahwa semuanya aman.

Setelah memastikan semuanya aman dia segera mengetik kembali kode-kode yang lebih rumit. Dan butuh sekitar 10 menit dia berkutat dengan laptopnya hingga muncullah semua informasi yang dia inginkan.

"Sialan!, Semua terenkripsi dengan sempurna" Kesalnya sambil mengetikan lagi kode-kode yang lebih rumit, "Tapi bukan Jacob namanya jika hal seperti ini tidak bisa ditangani" Lanjutnya sambil menampilkan seringai.

Jacob sangat serius menatap layar laptopnya dan tangannya dengan lincah berselancar di keyboard laptop tersebut, setelah berhasil dirinya langsung menampilkan seringai yang lebih besar dan meneliti semua informasi yang dia dapatkan.

"Akhirnya gua dapet apa yang gua cari" Gumamnya sambil menyalin sesuatu yang penting di buku catatannya.

Setelah puas dan mendapatkan informasi yang menurutnya penting Jacob kembali melihat tampilan cctv, dia mengeryitkan dahinya ketika melihat sesuatu yang menurutnya tidak beres. Mengklik 1 titik cctv yang dimaksud dan memperbesarnya sambil terus memperhatikannya, "Sial gak ada audionya, kaya gua harus cek langsung nih" Gumamnya dan segera pergi meninggalkan perpustakaan tersebut dengan terburu-buru, tapi dia tetap memastikan semuanya aman dan jangan sampai ketahuan oleh bodyguard.

Setelah sampai ditempat yang diperlihatkan oleh cctv tersebut dirinya segera bersembunyi di semak-semak dan mendengarkan semua pembicaraan 2 orang berbeda usia dan berbeda gender itu.

"Sialan!" Batinnya kesal, tapi tak lama dirinya menampilkan seringai, "Ternyata spekulasi gua bener" lanjutnya ngebatin dan berlalu pergi kembali menuju perpustakaan.

Setelah sampai dirinya langsung membuka situs darkweb di laptopnya dan membeli beberapa barang yang nantinya akan berguna untuk dirinya melawan siapapun yang berusaha menghancurkan keluarganya Jevan terutama Angkasa sendiri.

"Gua akan bikin hidup lu hancur terlebih dahulu, wanita jahanam" Ucapnya sambil menampilkan seringai dan langsung mengetikkan kembali berbagai macam kode rumit untuk menghapus semua jejak dan riwayat dilaptop tersebut agar seseorang yang tidak sengaja menemukannya tidak curiga, dan berjaga-jaga juga agar usernya tidak dapat dilacak ataupun diretas. Mengembalikan kembali laptop tersebut ke tempat semula, memakai tudung hoodie-nya dan barulah dirinya kembali menuju kamar.