9. semangat, jatuh cintanya.

719 43 0
                                    

''jadilah manusia sebaik mungkin, supaya mendapat manusia yang baik juga.''

Kenzo berjalan di lorong sekolah, di samping kanannya ada Gibran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzo berjalan di lorong sekolah, di samping kanannya ada Gibran. Mereka ingin pergi menuju rooftop, menyusul anak-anak lainnya. Untuk apa? Ya jelas untuk bolos. Apa lagi?.

''kenapa, nggak lo kejar?'' Gibran membuka pembicaraan.

Kenzo yang mengerti arah pembicaraan Gibran, hanya menjawab seadanya. ''gak tau.''

Gibran kesal sendiri dengan sahabatnya ini. ''gue nggak bodoh, saat malam itu, gue lihat lo natap dia aja dengan padangan penuh cinta. SADAR Kenzo! SADAR!''

Kenzo tidak membalas lagi, perkataan Gibran ada benarnya juga. Kini pikirannya berkecamuk.

''woihh, datang juga ni anak,'' sapa Raja, saat Kenzo dan Gibran telah tiba di rooftop.

''Nih, ada rokok,'' ucapnya sambil menunjuk beberapa bungkus rokok yang ada di meja. Siapa pun boleh mengambilnya.

''gak dulu, gue pengen mencoba menjadi laki-laki baik,'' tolak Kenzo.

Tian menatap Kenzo curiga, ''kali ini apa alasannya?''

''konon katanya, jodoh adalah cerminan diri sendiri. Gue ingin menjadi laki-laki baik, supaya mendapat gadis yang baik juga.'' penjelasan Kenzo cukup menarik perhatian teman-temannya.

Tian mengangguk setuju, ''teruskan, jika itu baik.''

Gibran menjadi ingin menambahkan pendapatnya,
''rokok mulu! Ketahuan Didin baru tau rasa!''
Omong-omong, Didin adalah guru BK di SMANIBA. Memang minim akhlak manusia yang bernama Gibran ini.

''sama temen sendiri kok gitu, banh?''

''terserah lo deh, Yudi!'' kata Gibran menyudahi, ia tidak ingin paginya menjadi suram karena berdebat dengan Raja. Padahal dengan katanya itu malah akan membuat pertengkaran tidak akan selesai.

''ngapa lo bawa-bawa nama Bapak gue, kampret!'' umpat Raja, tidak terima.

''gue ngefans sama bapak lo,'' ujar Gibran, yang semakin di luar nalar.

Raja mendengkus pasrah, susah sekali jika punya teman modelan Gibran. Kok bisa, lahir dengan sifat yang merugikan negara dan dunia.

Selesai adu bacot dengan Raja, rasanya Gibran belum puas. Hatinya bergejolak untuk melakukan hal yang menantang.

Melihat Kenzo yang dari tadi fokus dengan ponselnya, Gibran merasakan ada bisikan di telinganya untuk melihat apa yang membuat Kenzo fokus.

Dengan segala keberanian, Gibran mengambil ponsel Kenzo secara spontan. Mereka yang menyaksikan kejadian itu hanya melongo, dapat keberanian dari mana anak ini?.
''HAHAHHA, apaan ini?'' tawanya keras, saat melihat isi ponsel Kenzo. Hal itu membuat semuanya penasaran.

I'M BACK [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang