37. harsa yang berubah nestapa.

778 24 0
                                    

Taraa, mak jreng!

Kasih tahu dong, selama baca bab sebelumnya, gimana perasaan kalian?

Hehehe. Tenang, ini baru awalan aja kok😊🙏

Wajib vote sebelum baca!

Kenzo masuk ke dalam rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzo masuk ke dalam rumahnya. Dia baru saja pulang dari acara pernikahan Ayah Lauren.

''gimana, nak? Lauren nggak sedih lagi 'kan?'' tanya Luna ketika putranya duduk di sampingnya.

Kenzo menyandarkan kepalanya pada bahu Ibunya. ''Lauren nggak mau ketemu aku, katanya dia mau sendiri.''

Luna mengelus rambut Kenzo. ''it's okay, Lauren berhak seperti itu, hatinya masih terguncang. Mungkin, kamu besok bisa mencoba lagi.'' katanya menenangkan Kenzo.

''Lauren bilang, kalau aku temui dia lagi, dia bakal putusin Kenzo. Aku gak mau itu!''

Luna geleng-geleng kepala melihat putra tunggalnya. ''hubungan memang nggak selamanya selalu dinaungi oleh pelangi, ada kalanya badai akan menerpa. Maka dari itu, hati kalian harus sama-sama menguatkan.''

''besok temui Lauren lagi. Ajak dia ke sini, Mama mau ngomong hal penting sama dia.''

''kalau dia nggak mau?'' tanya Kenzo.

''kan belum dicoba, Ken.''

Kenzo berganti merebahkan kepalanya di atas paha Luna. ''Kenzo cinta banget sama dia,'' lirihnya pelan. ''Kenzo sayang sama Lauren.''

''Lauren juga sayang sama kamu, nak.'' Luna dengan lembut mengelus rambut putranya.

''ceritain gimana Mama sama Papa ketemu dan jatuh, dulu.''

Luna terdiam sejenak. ''Papa kamu dulu pemuda yang baik, kita bertemu di bus.''

Kenzo semakin tertarik dengan cerita Luna. ''ayo, cerita.''

Flashback on.

Luna dan Risma sedang dalam perjalanan menuju Monas. Mereka menaiki bus, untuk ke sana.

''duh, gak ada tempat duduk di sini.'' keluh Risma, ketika melihat semua bangku sudah terisi oleh orang-orang.

''kita berdiri, aja. Malu, masih muda nggak mau berdiri.'' kata Luna mengejek Risma.

''iya, nona Luna.''

Mereka berdua pun berdiri di dalam bus. 10 menit kemudian, ada beberapa orang yang sudah turun dari bus.

''eh, ada bangku kosong. Ayo, Lun.'' Risma menarik tangan Luna menuju bangku itu.

Risma bernafas lega. Akhirnya, dia bisa duduk nyaman di bangku. ''capek banget gue,'' keluhnya.

Luna geleng-geleng kepala melihat sahabatnya. ''udah duduk, Ris. Jangan kebanyakan ngeluh, nanti dapat suami jelek loh.''

''alah! Lo bohong. Kalau bohong, malah dapat suami yang lebih jelek,'' balas Risma.

I'M BACK [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang