33. tak ingin tergantikan.

401 20 2
                                    

Hallo.

Gimana sama bab yang kemarin?

Masih nungguin cerita ini end kah?

Mau ngingetin, jangan lupa vote sebelum baca!

Semenjak hari, di mana Kiren mulai menyukai senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak hari, di mana Kiren mulai menyukai senja. Sejak itulah, Arcellio dan Kiren selalu melihat senjak di teras rumah. Mereka akan menikmati karya Tuhan, dengan minum secangkir teh, dan satu piring biskuit.

''Ayah, apa aku boleh titip salam kepada senja?'' celetuk Kiren.

''boleh dong, titip salam untuk siapa?''

''untuk Bunda, soalnya Kiren rindu, Bunda udah nggak pernah masuk ke mimpi Kiren lagi.''

Arcellio mengelus lembut rambut putrinya. ''silahkan, sampaikan rindumu kepada senja, nak.''

''senja, sampaikan rinduku umtuk Bunda. Anak bungsunya ingin bertemu dengannya, di dalam mimpi.''

Arcellio menahan air matanya yang ingin jatuh. Ia memeluk Kiren erat. ''senja akan menyampaikannya.''

''selamat tinggal, senja. Besok, kita ketemu lagi.'' Kiren melambaikan tangan, ketika senja telah ditelan oleh gumpalan awan putih.

''kakak pulang.'' Lauren baru saja datang dari sekolah.

''kok malam, nak?'' tanya Arcellio.

''ada urusan mendadak tadi, Yah.''

''loh, Ayah habis nangis?'' tanya Lauren khawatir.

''nggak kok, Ayah nggak nangis, ini cuma kelilipan.'' jawab Arcellio berbohong.

''Lauren tahu Ayah berbohong. Hal apa yang membuat Ayah sedih?''

''udah ya, lupain. Tidak boleh ada sedih, yang masuk ke dalam keluarga kecil kita.''

''ayo masuk.'' Arcellio mengajak kedua putrinya masuk ke dalam rumah.

''Mbak Lala nggak masak?'' tanya Lauren ketika melihat di meja makan tidak ada makanan yang tersaji.

''nggak non. Kata tuan, nanti mau mengajak kalian makan malam di luar.'' sahut Mbak Lala yang sedang membersihkan jendela rumah.

''benar Ayah?'' tanya Lauren memastikan.

''iya, ayo kalian siap-siap.''

''yey! Mbak Lala, ayo bantuin Kiren pilih baju.'' seru Kiren bahagia, sambil berlari kencang menuju kamarnya.

''siap non.'' Mbak Lala ikut serta bahagia. Ia pun pergi ke kamar Kiren.

''ada sesuatu, Ayah?''

''nanti juga kamu tahu sendiri. Ini kejutan untuk kalian.'' Arcellio meninggalkan Lauren, ia mulai bersiap diri.

Entah kenapa, perasaan Lauren menjadi tidak tenang. Perasaannya campur aduk, ia resah dengan kejutan tersebut.

''semoga tidak terjadi apa-apa, Bunda.''

I'M BACK [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang