16. cemburu.

609 25 0
                                    

Hehehe, uwah! Aku muncul.

Gimana kabarnya:

Masih pada kuat puasanya?

''goblok banget dah, jadi orang!'' umpat Gibran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''goblok banget dah, jadi orang!'' umpat Gibran.

Mereka berlima berada di depan gerbang SMANIBA. Naasnya, gerbang sudah ditutup 5 menit yang lalu.

Adi bersender pada gerbang
''mana gue, tau.'' kata Adi santai. Wajahnya tidak ada raut panik sedikit pun.

Mereka telat, karena harus menunggu beli bunga. Entah di berikan untuk siapa.

Raja duduk menggenaskan di atas tanah.
''kalau telat, jangan ngajak-ngajak napa.''

Tian menghela nafas berat. Menurutnya, mereka terlalu heboh.
''lewat belakang. Nanti minta bantuan pak Mamat,'' ucap Tian.

Sebenarnya, ini bukan pertama kali mereka telat. Kalau telat, mereka juga akan minta bantuan pak Mamat. Memang benar kata Tian, mereka terlalu heboh.

Raja langsung berdiri tegap.
''GAS!''

Mereka putar arah menuju belakang sekolah. Masalah motor, bisa dititipkan di warung bi Ida.

Satu per satu dari mereka mulai memanjat tembok. Di belakang tembok sana, sudah ada tangga kayu yang disiapkan pak Mamat.

BRUK.

Tian mendarat terakhir.

Pak Mamat geleng-geleng kepala.
''sudah kelas 12, kalian harus berubah. Mau jadi apa nanti kalian?'' tutur pak Mamat, menasehati.

''manusia pak.'' jawab Gibran asal.

''nunggu ada yang ngerubah.'' kata Kenzo, sembari membayangkan dirinya hidup bersama dengan Lauren.

''jadi pacarnya, Mala.'' celetuk Adi.

Mereka semua menoleh menatap Adi. Ternyata, bunga itu buat Mala.

''dih, gara-gara ini kita telat?!'' sungut Raja.

Adu cengengesan, ketika dirinya diprotes.
''maap bro, kalau gue jadian sama Mala. Lo semua gue traktir, termasuk pak Mamat.'' kata Adi sembari merangkul pundak pak Mamat.

''eh, gak usah atuh den.'' tolak pak Mamat halus.

''gak papa pak, ikut aja. Kita kan pren,'' bujuk Adi.

Pak Mamat merasa jadi tidak enak menolak, ketika melihat padangan mereka memohon.
''iya, diusahain.''

''makasih pak, kita masuk dulu.'' teriak Adi, sembari melambaikan tangannya.

I'M BACK [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang