15. mahakarya Tuhan terindah.

507 25 0
                                    

''Kamu cantik, cantik, cantik. Jika berkenan, ingat dan ucapkan kembali tiga kata terakhir itu.

Lauren masuk kamar Kiren, dengan memegang satu box martabak manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lauren masuk kamar Kiren, dengan memegang satu box martabak manis. Kiren sedang makan, ia masih disuapi oleh Mbak Lala.

''Kakak bawa martabak manis loh, buat Kiren.''

Atensi Kiren berubah, ia menatap Lauren dengan pandangan senang.
''YEY!'' soraknya.

Mbak Lala bangun dari kursi. Karena, Lauren sudah datang, dan ia harus pergi menuju dapur.

''mau makan, itu.'' tunjuk Kiren pada box martabak manis, yang ada di atas nakas.

Lauren mengambil box itu.
''makan sendiri, atau disuapi?'' tanya Lauren.

''sendiri,'' kata Kiren.

Makan makanan kesukaan kita, lebih enak jika dari tangan sendiri. Rasanya, lebih nikmat. Karena bisa makan sepuasnya.

Lauren membukanya, dan menaruh boxnya di pangkuan Kiren. Supaya, lebih memudahkan untuk dimakan.

Lauren mengamati adiknya yang makan dengan lahap. Perasaannya lebih tenang sekarang.

''Ayah, mana?'' tanya Lauren. Sejak ia pulang sekolah, Arcellio sudah tidak ada di sini.

''kerja lagi.'' Kiren menjawab dengan senyum. Walau bibirnya menampilkan senyuman, tapi matanya memancarkan kesedihan.

Bohong, jika Lauren tidak sedih. Ia sedih, sangat sedih. Tapi bagaimana lagi, Ayahnya bekerja untuk menghidupi mereka.

Lauren mengelus rambut adiknya, tak lupa sebuah senyuman menghiasi bibirnya.
''gak papa, masih ada Kakak yang jaga Kiren.''

''udah.'' Kiren mengembalikan box itu, pada posisi semula.

''mau tidur?''

''nggak mau, masih kenyang.'' Kiren mengelus perutnya, yang nampak membuncit.

Lauren terkekeh kecil.
''kebanyakan makan.''

Wajah Kiren memerah malu. Ia memang makan sangat banyak tadi. Sebelum, makan martabak manis, ia lebih dulu makan nasi goreng buatan Mbak Lala.

3 menit berlalu, Kiren merasa dirinya sudah mengantuk.
''Kiren, pengen tidur.'' tuturnya, pada Lauren.

Lauren membenarkan posisi Kiren, tak lupa ia menaikkan posisi selimut menjadi sebatas dada.

''mimpi indah, Kiren.'' itulah kata yang terakhir Kiren dengar. Sebelum, ia masuk ke alam mimpi.

                 ~~~🍭🍭🍭~~~

Lauren berangkat bersama Cia. Pagi-pagi, Cia sudah ada di depan rumah Lauren bersama supirnya.

Alasannya, dia pengen memberikan oleh-oleh Lauren. Padahal, di sekolah kan bisa. Memang Cia itu masuk kategori manusia yang tidak sabar.

I'M BACK [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang