''Berjuang bukan hanya tentang, mati di medan perang. Tapi ikhlas, jika nantinya gugur.''
Duduk di atas motor berdua dengan Kenzo, tidak pernah terlintas di benak Lauren. Tapi, sekarang ia mengalaminya sendiri.
Walau ia berulang kali menolaknya dengan seribu alasan, Kenzo pun sama memaksanya dengan seribu alasan juga.
Selama perjalanan ini, mereka hanya diam. Tidak ada yang mau memulai obrolan. Mereka sama-sama canggung.
Hingga tak terasa, motor milik Kenzo telah sampai di depan rumah Lauren. Kenzo memang tahu alamat rumah Lauren. Karena sebelum mereka pulang, ia lebih dulu meminta alamat rumahnya.
Kenzo menyadari tidak ada pergerakan di belakangnya, ia pun menoleh. ''udah sampai, nggak mau turun?'' tanyanya, membuat Lauren tersadar dari lamunannya.
''eh, i-iya.'' Lauren turun dari montor Kenzo dengan buru-buru, entah kenapa ia sangat merasa malu.
''terima kasih, lain kali nggak usah repot-repot, kak.''
Saat Lauren akan pergi ke dalam, Kenzo dengan sigap turun dan langsung memegang pergelangan tangan Lauren. ''kita akan selalu seperti ini, Lauren.''
Lauren reflek membalikkan badannya, jujur ia agak kaget karena Kenzo menyentuh pergelangan tangannya.
''hah, maksudnya?'' Lauren tidak mengerti dengan ucapan Kenzo.Kenzo melepaskan tangan Lauren, dan naik ke atas motornya. Tak lupa ia memakai kembali helm full facenya dan menyalakan motornya. ''suatu saat nanti, kita akan bersama.'' setelah mengatakan itu, Kenzo langsung meninggalkan rumah Lauren.
''kak Kenzo ngomong apa?'' Lauren masih tidak mengerti ucapan Kenzo.
Dari pada pusing memikirkan ucapan Kenzo. Lebih baik Lauren segera masuk rumah, dan pergi ke kamarnya.
Setelah tiba di kamar. Lauren menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Ia ingin istirahat sejenak.
Tak terasa, Lauren telah tertidur cukup lama. Sekarang, sudah sangat malam. Lauren melirik jam weker yang berada di atas nakas. Ternyata, waktu sudah menunjukkan pukul 21.11 WIB.
Lauren bergegas untuk mandi, meski ia tahu bahwa mandi malam tidak baik. Tapi bagaimana lagi? Tubuhnya sangat lengket. Bahkan, seragam sekolah masih melekat di tubuhnya.
Setelah selesai mandi, Lauren menuju dapur. Ia sangat lapar.
''Kiren udah tidur, Mbak?'' tanyanya, saat duduk di meja makan.''iya non, tadi nungguin non turun, terus saya bilang kalau non tidur,'' kata Mbak Lala, sembari menyiapkan makanan untuk Lauren
Lauren segera menghabiskan makanannya, dan kembali ke kamar. Lauren tidak akan bisa tidur, jadi ia memutuskan untuk belajar sebentar.
Saat akan memulai belajarnya, tiba-tiba ada beberapa notifikasi masuk dari WhatsApp.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BACK [THE END]
Teen Fiction''Konon katanya, Laki-laki hanya jatuh cinta sekali seumur hidup, sisanya hanya melanjutkan hidup.'' Setiap manusia di bumi, pasti merasakan namanya jatuh cinta. Namun, Valenthyna Lauren Arcellio, belum pernah merasakan jatuh cinta dalam hidupnya. S...