53. asmaraloka yang berakhir nestapa.

2.2K 50 11
                                    

Dahlah, langsung baca aja.

Jangan lupa vote!

Sudah berbulan-bulan lamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah berbulan-bulan lamanya. Keadaan Aditama telah membaik. Ia boleh pulang hari ini. Tapi kata dokter, kondisi Aditama juga harus ekstra dijaga.

Luna, Riana, dan Darrel membawa Aditama pulang. Mereka senang, karena Aditama telah pulih kembali.

''Kenzo ke mana? Katanya dia mau ke sini, tapi nggak pernah temuin Papa. Kenzo nggak datang ya?'' Aditama bertanya dalam perjalanan.

Semua orang bungkam. Mereka takut, kalau Aditama mengetahuinya kondisinya akan memburuk. Mereka tidak mau hal itu sampai terjadi.

''Darrel, jawab Papa!'' gertak Aditama, kepada Darrel yang sedang fokus mengendarai mobil.

''kenapa kalian semua pada diam? Kenzo di mana? Putra saya di mana?''

''Pa, Papa tenang, kondisi Papa belum sepenuhnya membaik,'' jawab Darrel. ''Kak Kenzo ada bersama Papa selamanya.''

''dia di mana, Darrel!'' desak Aditama.

''dia ada di jantung Papa.''

''Darrel!'' bentak Riana. ''jangan gegabah, nak.''

''Papa harus tahu, Ma!'' sahut Darrel.

Suhu di dalam mobil menurun. Suasana di dalam, sangat menegangkan. Aditama menunggu jawaban dari Darrel. Ia ingin bertemu dengan Kenzo.

''tunggu sampai di rumah, Rel. Nggak baik bicara di dalam mobil,'' saran Luna, yang menurutnya lebih baik. Karena di dalam mobil, nanti bisa terjadi hal yang tidak mereka mau.

Hening. Tidak ada yang membuka suara, mereka berada di dalam pikirannya masing-masing. Aditama semakin kalut, ia ingin cepat-cepat sampai di rumah. Apa maksudnya, Kenzo berada di dalam jantungnya? Semua terasa membingungkan.

Mobil mereka berhenti di depan rumah Darrel. Iya, Aditama akan tinggal di sini lagi. Semua akan kembali seperti semula.

Luna dan Riana membawa barang-barang mereka ke dalam. Dan Darrel membantu mendorong kursi roda Papanya ke dalam. Tubuh Aditama masih lemas. Ia masih memerlukan kursi roda.

''Darrel, ayo beritahu Papa,'' desak Aditama lagi, ketika mereka sampai di ruang tamu.

Darrel berjongkok di hadapan Papanya. ''kalau Darrel beritahu, Papa janji ya, nggak boleh sedih.''

''beritahu Papa dulu!''

''nggak, janji dulu.''

Aditama yang memang sudah ingin mendengar penjelasan Darrel pun mau tak mau harus berjanji. ''oke, Papa janji.''

Darrel merogoh saku celananya, ia mengeluarkan sebuah surat dari sana. ''dibaca dengan teliti ya, Pa. Tapi Papa janji nggai boleh sedih.'' Darrel memberikan surat itu kepada Aditama.

I'M BACK [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang