''Hidup bukan hanya tentang datang, lalu pergi. Bahagia dan sedih, juga bagian dari hidup, jika kau lupa.''
''gimana bro, berhasil?'' tanya Gibran, pada Kenzo.Seperti biasanya, mereka akan bolos pelajaran di rooftop. Kalau ditanya, kapan kapoknya?. Jawabannya, gak akan pernah kapok.
Kenzo menghembuskan nafas berat.
''proses,'' kata Kenzo.''widih, sampe mana prosesnya?'' sahut Raja, yang saat ini sedang merokok bersama anak-anak lainnya.
''udah dapat nomernya?'' tanya yang lainnya.
Kenzo mengangguk, sambil tersenyum sangat tipis. Tak ada yang menyadari, bahwa Kenzo sedang tersenyum.
''wih! Selamat bro.'' sorak mereka, bersama.
Mereka berharap, Lauren akan jadian dengan Kenzo. Sudah cukup! Kenzo merasakan yang namanya sendiri. Mereka tidak mau melihat Kenzo seperti itu. Mereka ingin, semua yang ada di sini merasakan bahagia.
''shut.. Ntar ketahuan Didin, baru tau rasa!'' ucap Raja.
''Ken, nanti kita ke rumah lo, ya. Kangen, pengen ketemu mama Luna.''
Kenzo mengangguk. Mereka memang sudah sangat dekat dengan Ibu Kenzo. Tak hanya Ibu Kenzo, semuanya juga dekat dengan orang tua anak-anak yang lain.
Mereka berteman sudah cukup lama. Sekitar 3 tahun, Sejak pertama kali mereka masuk SMANIBA. Walau terkadang mereka bertengkar, tetapi hubungan mereka selalu membaik kembali.
Mereka adalah- anak-anak MANGGALA. Julukan itu diberikan kepada mereka saat, tanpa sengaja mereka bertemu di bawah pohon mangga. Ngapain? Ya jelas mau nyolong mangga.
Mereka saling bahu-membahu, untuk mengambil buah mangga. Saat selesai, mereka memakannya bersama, dan dihukum bersama. Sampailah pada sekarang, MANGGALA tetap abadi.
''gue kangen, nyolong mangga.'' celetuk Adi, tiba-tiba.
''kapan ya, pohong mangga SMANIBA berbuah?'' tanya Gibran, dengan lesu.
''bentar lagi, gue tadi lewat sana. Dan pohonnya, masih berbunga.'' jelas Tian, sambil meneguk habis minumannya.
''MANGGALA, akan kembali!'' seru mereka bersama.
Bell pergantian pelajaran berbunyi. Sekarang, sudah jam ke tiga. Itu tandanya, sebentar lagi istirahat. Berarti, mereka bolos selama 3 jam.
''woi, ayo balek.'' ajak Gibran, memang sudah cukup lama mereka duduk di sini.
Mereka mengangguk setuju. Satu persatu dari mereka mulai meninggalkan rooftop. Kelas mereka memang beda, tapi jiwa, dan pikiran mereka sama.
MANGGALA, dihuni oleh manusia dengan jumlah lima orang. Mereka adalah rumah. Rumah yang ada, ketika rumah lain runtuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BACK [THE END]
Teen Fiction''Konon katanya, Laki-laki hanya jatuh cinta sekali seumur hidup, sisanya hanya melanjutkan hidup.'' Setiap manusia di bumi, pasti merasakan namanya jatuh cinta. Namun, Valenthyna Lauren Arcellio, belum pernah merasakan jatuh cinta dalam hidupnya. S...