29. dia dengan keunikannya sendiri.

389 19 0
                                    

''dia bukanlah manusia pengecut, tapi dia mencoba untuk menjadi manusia yang selalu diingat dengan keunikannya.''

Terkadang, manusia memerlukan tempat yang nyaman untuk istirahat sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang, manusia memerlukan tempat yang nyaman untuk istirahat sejenak. Udara yang sejuk, tempat yang rindang, sangat cocok untuk menenangkan pikiran sejenak, dari tugas-tugas yang menumpuk.

Taman SMANIBA, yang berada di belakang sekolah adalah salah satu tempat yang cocok untuk bersantai.

''sumpah! Gue capek banget.'' keluh Cia menyandarkan tubuhnya di sandaran bangku.

''bentar lagi kita naik kelas XII.'' sahut Lauren lemas.

''gila, cepat banget! Gak kerasa.''

''kak Kenzo bentar lagi juga lulus.'' Lauren berkata dengan wajah lesu.

''yaelah, kak Kenzo cuma lulus, Ren. Bukan mau ninggalin lo.''

''tetap aja,'' ucap Lauren.

''bucin-bucin,'' gumam Cia pelan.

''punten neng Lauren, ini ada titipan.'' pak Mamat tiba-tiba datang dari arah samping.

Lauren menerimanya. ''dari kak Kenzo?'' tanyanya.

''iya neng. Kalau sudah diterima dengan selamat, saya teh mau ke belakang lagi.''

''iya pak, terima kasih.'' ucap Lauren ramah. Ia tersenyum menatap buket bunga daisy di tangannya.

''ternyata kak Kenzo cupu, ya? Masa gini aja, gak mau nganterin sendiri,'' celetuk Cia.

Lauren menatap Cia. ''bukan cupu, tapi unik. Kata kak Kenzo, pak Mamat itu kurir cinta kita.'' Lauren terkekeh geli mendengar perkataannya sendiri.

Cia menatap Lauren sebal. ''iya deh, sipaling unik.''

Lauren tidak menghiraukan ucapan Cia. Ia memandang bunga daisy yang ada di tangannya. ''cantik.''

''yok balik.''

Lauren ikut berdiri dari duduknya. ''iya.'' ia pergi meninggalkan taman, dengan buket bunga yang ada di tangannya.

''bahagia selalu, Ren. Aku bakal jaga kamu dari belakang.''

Orang yang sejak tadi berada di balik pohon ikut pergi dari sana, ketika Lauren meninggalkan tempat tersebut.

~~~🍭🍭🍭~~~

''dari kantin ya, lo?!'' tuduh Bagas ketika Cia dan Lauren memasuki kelas.

''dih, fitnah aja lo!'' sungut Cia.

Bagas memandang Cia dengan tatapan penuh selidik. ''ngaku gak lo?!''

Cia memukul wajah Bagas dengan keras. ''ngeyel banget, jadi orang! Ngajak gelud? Sini.'' tantang Cia, tidak takut sama sekali dengan ketua kelas ini.

I'M BACK [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang