Brianna masuk kedalam kamarnya yang tidak terlalu luas, bahkan kamar ini tidak menggunakan AC dan alat air panas di toilet.
Seharusnya kamar Brianna di samping kamar Regan yang ada di lantai atas, tapi Elina tidak mengizinkan Brianna buat menggunakan kamar itu dan meminta Brianna buat tidur di kamar yang dekat dapur.
Brianna tidak protes sama sekali karena yang Brianna pikirkan dia bisa istirahat dengan tenang.
Yuda dan Regan pun harus mengikuti semua keinginan Elina buat keselamatan Brianna.
Elina mengancam akan menyakiti Brianna kalo ada yang menentang perkataannya, walaupun kadang Yuda dan Regan ada sedikit penentangan karena tidak tega dengan Brianna yang diperlakukan seperti pembantu oleh Elina.
Brianna meletakkan tas nya di atas meja belajar dan memutuskan buat mandi sebentar sebelum pergi ke dapur buat masak makan malam.
(Pakaian Brianna).
Selesai mandi dan berpakaian, Brianna langsung pergi ke dapur sebelum kena omelan oleh Elina.
Elina memang tidak pernah main tangan kepadanya, tapi perkataan yang keluar dari mulut Elina seribu lebih sakit daripada pukulan di fisik.
Brianna masak dibantu oleh bibi yang bekerja di rumah ini, bibi biasanya memotong kan bahan-bahan yang akan dimasak dan tentu saja tanpa sepengetahuan Elina.
Elina sangat jarang datang ke dapur kotor, jadi aman buat bibi membantu Brianna buat menyiapkan bahan-bahan.
Kalo buat masak, biasanya Elina tidak terlalu mempermasalahkan kalo bibi sedikit membantu.
Tapi kadang kalo Elina sedang sangat marah dengan Brianna, Elina akan memberikan waktu libur buat bibi dan semua pekerjaan akan diurus oleh Brianna.
Sebenarnya Brianna ingin mengeluh dengan semua itu, tapi dia sadar posisinya di sini hanyalah anak pungut dan dia tidak bisa protes dengan apa yang di dapatkan.
Setidaknya Elina masih mengizinkan Brianna buat sekolah dan tinggal di rumah ini, walaupun setiap harinya Brianna harus mendengarkan pekataan kasar yang keluar dari mulut Elina.
1 jam Brianna memasak dan semua lauk sudah tersaji di atas meja makan dan sebagian lauk ada yang di sisakan buat bibi dan Brianna makan.
"Ayo sayang ikut makan di sini," ajak Yuda kepada Brianna yang hanya berdiri jauh dari meja makan.
"Ngapain ngajak anak pungut itu makan sama kita, buat nggak nafsu makan aja," kata Elina.
"Ibu," tegur Regan.
"Nggak usah kamu belain anak pungut itu, dia tidak pantas makan bareng sama kita," kata Elina dengan sangat pedas.
"Anna makan di dapur saja sama bibi," kata Brianna dan melangkahkan kaki menuju dapur kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...