Brianna keluar dari dalam toilet dengan menggunakan bathrobe di tubuh nya dan rambutku dililit handuk kecil karena basah.
"Ini pakaian kamu," kata Rosella memberikan pakaian Brianna yang sudah dia pilihkan.
"Makasih," ucap Brianna dan menerima pakaian itu.
Brianna kembali masuk ke dalam toilet untuk menggunakan pakaian.
(Pakaian Brianna).
Karena seharian ini Brianna cuma diam di rumah saja, maka nya Rosella pilihkan pakaian santai yang nyaman buat Brianna.
Brianna keluar dari toilet dengan pakaian yang lengkap.
"Sini duduk, mamah keringkan rambut nya," jata Rosella meminta Brianna buat duduk di kursi meja rias.
Brianna nurut nurut saja dan langsung duduk di kursi meja rias.
Nina sudah siapkan hairdryer buat Rosella gunakam untuk mengeringkan rambut Brianna.
Sebelum mengering rambut Brianna, Rosella mengoleskan vitamin rambut dulu biar rambut Brianna tidak rusak saat terkena angin panas hairdryer.
Selesia mengoleskan vitamin di rambut, Rosella mulai mengeringkan rambut Brianna. Selesai mengeringkan, Rosella kembali mengoleskan vitamin rambut biar rambut nya tida kering dan lebih sehat.
(Model rambut Brianna).
Rosella hanya mengikat simple saja rambut Brianna. Setidaknya rambut putri nya tida berantakan dan buar lebih nyaman juga beraktivitas.
Rosella membersihkan tangannya dari sisa sisa vitamin rambut menggunakan tisu basah.
Sekarang pakain skincare dan lotion di kaki sama tangan.
"Walaupun kulit kamu sudah bagus, tapi tetap saja harus di rawat," kata Rosella.
Rosella mengajarkan Brianna urutan skincare yang harus digunakan biar kulit wajah tetap terjaga.
"Sudah selesai," kata Rosella.
"Makasih," ucap Brianna.
"Sama sama sayang," balas Rosella.
Brianna belum bisa menyebut mamah papah karena dia masih merasa sangat asing dengan 2 kata itu.
"Kalo gitu mamah turun ke bawah," pamit Rosella dan Brianna menganggukkan kepalanya.
Rosella meninggalkan kamar dan sekarang tinggal Brianna bersama Nina saja.
"Mba keluar saja," kata Brianna karena dia mau sendirian.
"Baik nona, nanti kalo ada apa apa nona panggil saya saja," kata Nina.
"Iya mba," kata Brianna.
Setelah itu Nina pergi dan sekarang di dalam kamar tinggal Aisyah sendirian.
Brianna berdiri dari duduk nya dan dia keliling kamar, periksa satu per satu yang ada di dalam kamar nya.
Tadi Brianna cuma lihat sekilas saja karena dia malu dengan Rosella kalo harus buka satu per satu lemari dan laci untuk melihat apa saja yang ada di dalam nya.
Hampir set jam Brianna melihat lihat seluruh kamar nya dan memperhatikan barang barang yang dia temukan.
Brianna membaringkan tubuh nya di atas kasur karena capek dan dia juga mengantuk.
Sebenarnya Brianna sudah mengatuh dati tadi, tapi masih bisa di tahan.
Sekarang dia sudah tidak bisa menahan lagi dan memilih untuk tidur.
Rasa kantuk itu muncul karena efek obat yang Aisyah minum. Salah satu obat ada kandungan obat tidur biar Aisyah istirahat dan cepat sembuh.
"Sayang," panggil Robert dari luar kamar.
'Tok...tok...tok'
Robert mengetok pintu kamar Brianna karena tidak ada sahutan dari dalam.
Saat mengetok pun tidak ada sahutan dari Brianna. Akhirnya Robert membuka pintu kamar itu dan ternyata tidak terkunci.
"Queen," panggil Robert saat membuka pintu kamar.
"Tidur ternyata," kata Robert saat melihat orang yang dia cari berbaring di atas kasur.
Robert melangkah kan kaki nya menghampiri Brianna yang tidur sambil memeluk guling.
Robert memasangkan selimut di tubuh Brianna dan setelah itu duduk di sisi kasur.
Robert dengan hati hati melepas ikat rambut Brianna biar nanti pas bangun tidur kepala nya tidak sakit.
"Selamat tidur," kata Robert dan mencium kening Aisyah.
Setelah itu Robert memutuskan untuk keluar dan membiarkan Brianna buat tidur.
Robert kembali turun ke lantai bawah dan bertemu dengan Rosella yang sedang duduk di sofa sambil memegang aipad nya.
Rosella lagi sibuk pesankan barang buat Brianna. Dia belum bisa pergi ke mall, jadi dia pesan beberapa dulu lewat online.
"Mana Queen?" Tanya Rosella.
"Tidur," jawab Robert dan duduk di samping istri nya.
"Mungkin efek obat dia," kata Rosella.
"Mas nggak kerja?" Tanya Rosella dan menatap suami nya.
"Nanti jam sebelah baru mas berangkat ke kantor, ada meeting penting," jawab Robert dan merangkul bahu istri nya.
"Kamu lagi ngapain?" Tanya Robert dan mengintip aipada Rosella.
"Ini aku lagi pesan beberapa barang buat Queen," jawab dan beritahu Rosella.
"Aku senang banget, akhirnya bisa beli barang barang perempuan buat putri aku," kata Rosella memberitahu kebahagiaan nya.
"Mas juga bahagia, akhir nya putri kita kembali," kata Robert.
Rosella menyandar kan kepala di bahu Robert.
"Tapi Queen belum nyebut kita mamah papah," kata Rosella dengan nada sedih.
"Kita harus sabar, Queen masih beradaptasi dengan ini semua. Tidak mudah buat Queen menerima kembali kehadiran kita setelah sepuluh tahun terpisah," kata Robert dan mengusap lembut lengan istri nya.
"Iya mas," kata Rosella.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...