"Oke oke papah minta maaf, papah ngaku salah," kata Robert.
"Pulang sekarang sama Anna," perintah Brianna.
"Kamu nggak mau peluk papah dulu?" Tanya Robert dan merentangkan kedua tangannya.
Brianna menatap sebentar dan setelah itu langsung masuk ke dalam pelukan sang papah. Brianna memeluk Robert dengan erat dan begitu juga sebaliknya.
"I miss you papah," kata Brianna.
"I miss you too Queen," kata Robert dan mencium puncak kepala Brianna.
Sudah 2 bulan mereka tidak bertemu karena Robert tidak ada waktu buat mengunjungi putrinya. Banyak kerjaan yang harus diselesaikan dan meeting juga yang sedang padat-padatnya.
"Ayo pulang, Anna dengar papah akhir-akhir ini sering pulang malam," kata Brianna.
"Iya sayang, papah akan pulang sama kamu," kata Robert.
Robert dan Brianna melepaskan pelukan mereka.
"Tunggu dulu, kamu kenapa bisa sampai di sini dan pendidikan kamu gimana?" Tanya Robert.
"Pendidikan Anna sudah selesai dan bulan depan tinggal wisuda saja. Tadi Anna dijemput sama bodyguard di bandara dan langsung datang ke sini buat jemput papah," jawab dan beritahu Brianna.
"Putri papah pintar banget, bisa menyelesaikan kuliahnya dalam waktu dua tahun," kata Robert.
"Iya dong, anak papah Robert sama mamah Rosella," kata Brianna dan mengibaskan rambutnya.
"Papah bangga banget sama kamu," kata Robert.
"Nanti lagi ngobrolnya. Sekali kita pulang, sudah cukup papah lemburnya," ajak Brianna.
"Ya udah ayo kita pulang," kata Robert.
Robert menuju mejanya untuk mengambil jas dan hp nya. Robert juga mempersilahkan sekertaris nya untuk pulang dan mengucapkan terima kasih karena sudah mau lembur.
"Ayo sayang," ajak Robert.
Brianna menggandeng lengan sang papah dan mereka berjalan keluar dari ruang kerja. Mereka menuju lift dan langsung turun ke lobby kantor.
Di depan lobby sudah ada sopir pribadi Robert yang yang menunggu mereka dan satpam membukakan pintu mobil.
Robert mempersilahkan sang putri untuk masuk lebih dulu ke dalam mobil, baru disusul olehnya.
"Terima kasih," ucap Robert kepada satpam.
Satpam menutup pintu mobil dan sopir mulai melajukan mobil untuk pulang ke rumah.
"Kamu kenapa nggak kasih tau papah kalo mau pulang?" Tanya Robert.
"Kalo aku kasih tau pasti papah nggak izinkan aku pulang," jawab Brianna dengan jujur.
"Papah melarang kamu pulang demi keselamatan kamu, papah tidak mau kehilangan kamu untuk ketiga kalinya," kata Robert.
"Anna tau tujuan papah baik, tapi Anna capek tinggal sendirian di sana dan melewatkan banyak momen bahagia anggota keluarga," kata Brianna.
"Maaf kalo papah sama yang lain egois dan buat kamu merasa tersiksa dan sedih," kata Robert dan menggenggam tangan kiri putri nya.
"Papah sama yang lain tidak salah, tapi keadaan yang harus membuat kalian melakukan itu kepada Anna. Anna mengerti dan Anna nggak mempermasalahkan itu," kata Brianna dan membalas genggaman tangan Robert.
"Tapi papah jangan minta Anna buat kembali tinggal di sana, Anna nggak mau tinggal sendirian dan lagi-lagi harus melewatkan momen bahagia keluarga," sambung Brianna.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...