Hari ini Brianna berangkat sekolah diantarkan sama Rossa karena searah jalan ke tempat kerjanya.
Tadi malam Brianna cukup lama menangis di dalam pelukan Vino. Bahkan sampai-sampai dia ketiduran karena capek menangis.
"Makasih kak Rossa," ucap Brianna.
"Belajar yang benar," kata Rossa dan Brianna menganggukkan kepalanya.
Setelah itu Brianna turun dari mobil dan melangkahkan kakinya masuk lingkungan sekolah.
Brianna jalan di koridor untuk menuju kelasnya yang berada di lantai 2.
Dia tidak sengaja bertemu dengan rombongan most wanted yang juga mau naik ke lantai atas, tapi mereka menggunakan lift karena kelas mereka berada di lantai 3.
Brianna menundukkan kepalanya dan meletakan para most wanted itu dengan menundukkan kepala.
Max, Ruby, dan Zaidan menatap Brianna dengan aneh, karena ini pertama kalinya Brianna tidak menyapa mereka saat tidak sengaja bertemu.
Sedangkan Fenzo dan Kenzo memilih untuk diam. Mereka mau menyapa Brianna pun sedikit takut. Mereka takut Brianna tambah marah kepada mereka dan membuat situasi semakin memburuk.
Brianna masuk ke dalam kelas dan langsung duduk di kursinya.
Tidak lama Molly datang dan menyapa Brianna.
"Good morning," sapa Molly saat sampai di meja Brianna.
"Morning," sapa balik Brianna.
"Hari ini ada tugas nggak?" Tanya Molly.
"Enggak ada," jawab Brianna.
"Syukur deh kalo nggak ada," kata Molly.
Setelah itu Molly duduk di kursinya. Tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka sampai guru masuk ke dalam kelas.
Selama jam pembelajaran, Brianna diam aja bahkan saat guru bertanya. Biasanya Brianna yang paling sering menjawab pertanyaan dari guru.
"Lo kenapa dari tadi diam aja?" Tanya Molly.
Sekarang sudah jam istirahat dan Brianna menelungkup kan kepalanya di lipatan tangan.
"Pusing," jawab Brianna.
"Mau ke UKS aja?" Tanya Molly dan Brianna menjawab dengan gelengan kepalanya.
"Ya udah, kalo gitu gue ke kantin dulu," kata Molly.
"Lo mau titip apa?" Tanya Molly.
"Enggak ada," jawab Brianna.
"Nanti telpon gue kalo ada apa-apa," kata Molly dan Brianna menganggukkan kepalanya.
Molly pergi ke kantin sendiri. Sebenarnya dia tidak tega meningglkan Brianna sendirian di dalam kelas dengan kondisi sakit, tapi Molly tidak bisa mengendalikan perutnya yang terasa sangat lapar.
Tadi pagi dia cuma makan sepotong roti saja karena buru-buru berangkat ke sekolah.
Brianna sampai di kantin dan dia langsung pesan nasi goreng seafood buat makan.
"Lo kenapa sendirian? Anna mana?" Tanya Zaidan yang datang bersama dengan keempat temannya.
"Anna di kelas, dia lagi sakit kepala," jawab dan beritahu Molly.
Tanpa ada permisi atau basa basi, Fenzo langsung berlari keluar dari kantin dan itu membuat orang-orang memandang bingung.
Kenzo juga berlari mengejar Fenzo yang sudah lebih dulu pergi.
"Kenapa mereka berdua?" Tanya Ruby bingung.
"Nggak tau," jawab Max dan duduk di kursi.
Zaidan dan Ruby juga ikut duduk, mereka malas buat ngejar Fenzo dan Kenzo buat cari tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...