Tidak terasa waktu berputar dengan cepat dan tinggal 2 hari lagi Brianna harus kembali ke Inggris untuk mengurus wisuda nya. Brianna akan berangkat sendirian dan tiga hari kemudia disusul sama keluarga besarnya yang ingin menghadiri wisuda Brianna.
Hari ini Robert mengajak keluarga besar Ollyxton untuk makan malam bersama sebelum Brianna berangkat ke Inggris. Robert sudah pesan seluruh rooftop restoran langganan mereka untuk acara makan malam.
Nanti tidak hanya keluarga besar saja, tapi ada para sahabat Fenzo, Kenzo, dan pastinya ada Molly juga.
Brianna berangan ke restoran jam 7 malam karena dia akan berangkat bareng Fenzo dan Kenzo. Agak sedikit telat memangnya karena harus nunggu Kenzo pulang kerja dan siap-siap.
Sedangkan kedua orangtua mereka sudah berangkat dari 30 menit yang lalu. Brianna mau berangkat bareng kedua orangtuanya karena Kenzo lama, tapi Kenzo melarang dan minta Brianna untuk menunggunya. Jadinya mau tidak mau Brianna harus menunggu Kenzo dulu dan Fenzo juga ikutan menunggu.
Setelah menunggu Kenzo siap-siap, akhirnya mereka bisa berangkat juga. Mereka diantar sama sopir karena Fenzo dan Kenzo malas buat nyetir dan capek juga baru pulang kerja langsung pergi lagi.
Hari ini dresscode mereka berpakai formal, jadinya para laki-laki pakai kemeja dan para perempuan pakai dress.
(Dress Brianna).
(Sendal Brianna).
Semua barang yang dipakai Brianan disiapkan oleh Rosella dan Brianna tidak protes.
Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit, akhirnya mereka sampai juga di restoran dan pelayan yang menunggu mereka langsung mengantarkan ke lantai atas di mana tempatnya sudah dibooking.
Kedua mata Brianna terbuka lebar saat melihat pemandangan di rooftop lantai 2 dan kedua kakinya berhenti melangkah.
(Pemandangan).
Pemandangan itu sudah membuat Brianna kaget dan tambah kaget lagi karena di depan sana sudah ada Shaka yang berdiri sambil menatapnya.
Rosella menghampiri sang putri dan menggandeng tangan putrinya. Rosella mengantarkan Brianna kehadapan Shaka dan Brianna cuma diam saja karena tidak bisa berkata apa-apa.
Rosella melepaskan tangan Brianna dan dia menyingkir. Shaka berlutut di depan Brianna dan memegang tangan kanan Brianna.
"Queen Brianna Ollyxton, aku tidak bisa bicara panjang lebar karena terlalu gugup. Tapi satu hal yang mau aku akui, aku sudah lama mencintai kamu dan mungkin bisa dibilang lebay kalo aku bilang sejak kita pertama kali bertemu di taman komplek," kata Shaka membuka pembicaraan.
"Dulu aku pikir itu hanyalah semua perasaan seorang teman yang ingin melindungi temannya yang lebih muda, tapi semakin aku bertambah dewasa aku menyadari kalo perasaan itu melebihi rasa dari teman. Apalagi saat kita kembali bertemu di pertandingan basket, perasaan itu kembali muncul dan semakin besar," sambung Shaka.
"Aku sadar ini terlalu cepat buat kamu, apalagi usia kamu baru sembilan belas tahun. Tapi aku tidak bisa menunggu lagi, aku takut kehilangan kamu kalo terlalu lama menahannya," sambung Shaka lagi.
Shaka melepaskan tangan kanan Brianna dan dia mengeluarkan sebuah kotak merah kecil yang berisikan cincin berlian dari saku jas.
"Queen Brianna Ollyxton, maukah kamu menikah dengan Arshaka Zayyan Wijaya dan menjalani kehidupan baru sebagai sepasang suami istri?" Tanya Shaka dan menatap kedua mata Brianna.
Brianna menolehkan kepalanya menatap kedua orangtuanya yang sedang menatap ke arahnya juga. Robert melangkah kaki menghampiri sang putri dan Rosella memutar tubuhnya untuk menghadap sang papah.
"Sayang, papah sama yang lain awalnya menolak keinginan Shaka untuk mengajak kamu menikah karena usia kamu masih terlalu muda. Tapi Shaka menyakinkan dan membuktikan kalo dia bisa menjadi suami yang baik dan bertanggungjawab terhadap kamu, Shaka bisa melindungi kamu dan memberikan kamu rasa cinta yang sangat besar," beritahu Robert.
"Papah sama yang lain sudah memberikan restu dan kami dengan lapang dada melepas kamu untuk menikah di usia muda. Tapi kami tidak memaksa, kalo kamu belum siap maka kamu bisa menolak," kata Robert dan memegang kedua tangan putrinya.
"Sekarang keputusan ada di tangan kamu, papah sama yang lain akan menerima apapun itu," sambung Robert dan memeluk putrinya.
Brianna cuma diam saja mendengarkan perkataan Robert dan dia membalas pelukan. Robert melepaskan pelukan dan dia melangkah kembali kesamping istrinya.
Brianna memutar tubuhnya dan menatap Shaka yang masih setia di posisi berlututnya dan tangan yang memegang cincin.
"Kak Zayyan yakin?" Tanya Brianna.
"Seribu persen sangat yakin," jawab Shaka dengan cepat.
Brianna menatap Shaka cukup malam dan membuat semua oeayng tegang menunggu jawaban dari Brianna.
"Aku mau menikah sama kak Zayyan," kata Brianna dan mengulurkan tangan kanannya.
Semua orang menghela nafas lega dan juga bersorak bahagia mendengar jawaban dari Brianna. Apalagi Shaka yang langsung tersenyum dengan lebar dan dia memasangkan cincin berlian di jari manis tangan kanan Brianna.
Shaka berdiri setelah selesai pasangkan cincin dan dia memeluk Brianna dengan erat. Semua orang yang menyaksikan momen bahagia itu bertepuk tangan dengan meriah dan mereka ikut bahagia melihatnya.
"Makasih," ucap Shaka.
"Makasih sudah mau menunggu," kata Brianna dan membalas pelukan Shaka.
Semua orang mengucapkan selamat kepada dua orang yang secara menjadi calon pengantin.
ZayyanS_
ZayyanS_ Makasih sudah hadir dan memberikan warna baru dalam hidupku♥️.
Shaka merasa menjadi laki-laki paling bahagia dia dunia karena dia sudah menjaga jodohnya dari kecil dan sekarang mereka diberikan kesempatan untuk tetap bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...