BAB 42

218 10 0
                                    

Pertandingan basket sudah selesai dan dimenangkan oleh tim basket sekolah mereka pas detik-detik terakhir.

Ini adalah kemenangan pertama mereka melawan tim basket SMA Angkasa.

"Kita turun," ajak Ruby dan berdiri dari duduk nya.

Brianna, Ruby, dan Molly turun ke lapangan untuk mengucapkan selamat dan pertandingan juga sudah selesai jadi mereka boleh turun.

'Prok.... Prok...... Prok'

Ruby bertepuk tangan.

"Selamat bro, akhirnya kalian memenangkan pertama dengan tim SMA Angkasa," ucap Ruby.

"Makasih," ucap semua anggota tim basket.

"Selamat," kata Molly.

Brianna menghampiri Kenzo, tapi tidak mau terlalu dekat karena tubuh Kenzo basah oleh keringat.

"Kak Kenzo hebat," puji Brianna dan mengacungkan kedua jari jempol tangannya.

"Makasih," ucap kenzo dan ingin merangkul Brianna.

"Iiih nggak mau, basah keringat," kata Brianna yang langsung menjauh dari Kenzo.

"Mandi sana, bau keringat," perintah Brianna kepada Kenzo.

"Iya," kata Kenzo.

Kenzo mengambil tas basketnya yang berisi pakaian ganti.

"Anna," panggil Shaka yang berdiri tidak jauh di belakang Brianna.

Brianna memutar tubuhnya dan menatap Shaka yang juga sedang menatap dia.

Brianna melangkahkan kaki nya menghampiri Shaka.

"Kamu ada waktu buat makan siang sama aku, sekalian aku mau jelasin semuanya sama kamu?" Tanya Shaka.

Brianna terdiam karena bingung harus jawab apa. Brianna menolehkan kepalanya dan dia melihat Kenzo yang sudah menatap ke arahnya dengan tatapan datar.

"Anna harus minta izin dulu," kata Brianna dan kembali menatap Shaka.

"Nanti aku yang minta izin sama kakak kamu," kata Shaka.

"Kak Zayyan tau?" Tanya Brianna kaget.

"Walaupun kita sudah lama tidak ketemu, tapi kakak tau semua tentang kamu," kata Shaka.

"Kalo gitu kakak mau mandi dulu, kamu tunggu di sini," kata Shaka dan Brianna menjauh dengan anggukkan kepalanya.

Shaka pergi dari hadapan Brianna karena dia mau mandi dan ganti baju.

"Kamu sama Shaka, kelihatan akrab banget?" Tanya Kenzo yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Brianna.

"Kak Kenzo bikin kaget aja," kata Brianna.

"Lo ada hubungan apa sama kak Shaka?" Tanya Molly yang ikut menghambur Brianna.

"Aku sama kak Shaka itu teman kecil, dulu kami sering main bareng karena rumah kami berseberangan," jawab dan beritahu Brianna.

"Sana kak Kenzo mandi dan ganti baju, habis itu aku mau bicara sama kak Kenzo," kata Brianna.

"Iya iya, kamu tinggu di sini," kata Kenzo dan melangkah pergi.

"Kok lo nggak pernah cerita kalo temenan sama kak Shaka?" Tanya Molly yang masih penasaran.

"Aku juga baru hari ini ketemu lagi sama kak Shaka. Setelah lulus SD, kak sama keluarganya pindah rumah dan aku nggak pernah bertemu lagi," jawab dan beritahu Brianna.

************** Skip **************

Di dalam kamar mandi atau ruang ganti, Kenzo bertemu dengan Shaka. Mereka berdua tidak bertegur sapa dan sibuk dengan urusan masing-masing.

"Kenzo, gue boleh bicara berdua sama lo?" Tanya Shaka kepada Kenzo setelah mereka berdua selesai mandi dan ganti baju.

"Mau bicara apa, lo nggak terima kalah dari tim gue?" Tanya dan tuduh Kenzo.

"Kalah menang sudah biasa dalam pertandingan," kata Shaka.

"Gue mau bicara sesuatu sama lo, tapi nggak di sini," kata Shaka.

"Lo ikut gue," kata Kenzo dan mengambil tas nya.

Shaka juga mengambil tas nya dan mengikuti Kenzo. Kenzo mengajak Shaka ke taman belakang yang sepi dan memang sangat jarang dikunjungi oleh orang.

"Cepat bicara, waktu gue nggak banyak," kata Kenzo.

"Gue mau minta izin ajak Anna makan siang berdua," kata Shaka langsung ke inti.

"Gue tau Anna itu dari keluarga Ollxyton dan gue minta izin sama lo buat bawa Anna," kata Shaka lagi untuk menjawab kekagetan Kenzo.

"Lo nggak akan nyakitin adek gue kan?" Tanya Kenzo yang masih curiga sama Shaka.

"Gue nggak akan nyakitin Anna, lo bisa minta pengawal lo buat ngikutin kami," jawab Shaka.

Kenzo diam sebentar untuk berpikir dan mengambil keputusan.

"Oke boleh, tapi antar adek gue pulang sebelum jam makan malam," kata Kenzo memberikan izin.

"Oke," kata Shaka.

"Minta nomor lo, buat jaga-jaga," kata Kenzo dan memberikan hp nya kepada Shaka.

Shaka menerima hp Kenzo dan mengetik nomor hp nya.

Setelah itu Shaka dan Kenzo pergi dari taman belakang dan mereka kembali ke lapangan basket.

"Kak Kenzo, kak Zayyan," kata Brianna yang langsung berdiri dari duduknya.

Brianna kaget saat melihat Kenzo dan Shaka datang bareng.

"Ayo kita pergi," ajak Shaka kepada Brianna.

Brianna menatap Kenzo dan Kenzo menjawab dengan anggukkan kecil.

"Semuanya, aku pamit," kata Brianna berpamitan dengan Kenzo, Molly, Ruby, dan Zaidan.

"Lo mah kemana?" Tanya Molly.

"Mau pergi makan siang," jawab Brianna.

"Pamit bro," kata Shaka dan menepuk pelan bahu Kenzo.

Shaka menggandeng tangan kanan Brianna dan mereka mulai melangkahkan kaki pergi dari lapangan basket.

"Gue iri sama Anna," kata Molly saat melihat tangan Anna digenggam sama Shaka.

"Sini gue genggam juga," kata Ruby dan menggenggam tangan kiri Molly.

"Ih apaan sih, nggak usah sentuh gue," kata Molly dan menarik tangannya dari genggaman Ruby.

"Lepasin," kata Molly karena tangannya digenggam erat sama Ruby.

"Cium dulu baru gue lepasin," kata Ruby.

"Cabul," kata Molly dan memalingkan wajahnya.

"Cabul cabul gini lo juga tetap suka sama gue," kata Ruby dan menyolek pipi Molly.

"Diam," kata Molly yang sudah malu.

"Lo ya masih aja suka gangguin Molly, nggak kebayang gue gimana rumah tangga lo sama Molly kalo sampai menikah," kata Zaidan.

"Pastinya rumah tangga gue akan bahagia," kata Ruby.

"Nggak sudi gue nikah sama cowok tugas selingkuh, lebih baik gue nggak usah nikah aja," kata Molly.

"Masa sih nggak mau nikah sama gue?" Tanya Ruby dan menatap Molly dengan genit.

"Sudah ah capek gue liat lo berdua," kata Kenzo dan melangkah pergi.

"Woy tungguin gue," kata Zaidan dan menyusul Kenzo.

"Ayo sayang kita pergi makan siang," ajak Ruby dan berdiri dari duduknya.

Mau tidak mau Molly harus ikut pergi karena tangannya masih digenggam oleh Ruby dan tidak mau dilepas.


BRIANNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang