Hari ini adalah hari terakhir Brianna berada di Indonesia dan besok siang dia akan berangkat ke Amerika bersama dengan kedua orangtuanya.
Nina dan Helwa juga akan ikut berangkat untuk bantu-bantu di sana, setelah semuanya beres mereka akan pulang kembali ke Indonesia.
Kedepannya Nina dan Helwa akan berganti bolak balik Amerika untuk mengurus semua kebutuhan Brianna dan juga bantu mengurus rumah.
Pagi ini Brianna dijemput sama Shaka. Shaka ingin mengajak Brianna ke suatu tempat dan sekalian menghabiskan waktu terakhir mereka sebelum berpisah.
(Pakaian Brianna).
"Kita mau kemana?" Tanya Brianna.
"Nanti kamu lihat sendiri," jawab Shaka dengan tatapan fokus ke depan.
Shaka nyetir mobil sendiri biar punya waktu lebih lama untuk berduaan dengan Brianna.
Tapi mereka tidak pergi berduaan saja karena di belakang ada mobil yang berisi bodyguard untuk jagaian mereka selama berada diluar.
"Itu terus jawabannya kalo aku tanya," kata Brianna kesal.
"Kalo aku kasih tau bukan surprise namanya," kata Shaka.
Tangan kiri Shaka terulur dan dia mengusap lembut kepala Brianna.
"Sabar, sebentar lagi kita sampai tujuan," beritahu Shaka dan Brianna menganggukkan kepalanya.
Shaka menarik tangannya dari kepala Brianna dan dia kembali fokus buat nyetir biar sampai tujuan dengan selamat.
Brianna memperhatikan jalanan yang mereka lewati dan kanan kiri hanya ada pohon-pohon dan jalanan juga sepi.
"Kak, ini jalan menuju danau kan?" Tanya Brianna.
Sekilas ada ingatan yang melintas diotak Brianna saat melihat jalanan yang mereka lewati. Brianna pernah melewati jalanan ini, walaupun dulu tidak sebagus sekarang jalannya.
"Kamu ingat?" Tanya Shaka.
"Ingat," jawab Brianna.
"Dulu kak Zayyan sering ngajak aku ke sini kalo aku lagi sedih," kata Brianna.
"Kakak pikir kamu sudah lupa sama tempat ini," kata Shaka.
"Aku nggak akan pernah lupa sama danau indah itu," kata Brianna.
Shaka memarkirkan mobilnya di bawah pohon rindang.
"Pemandangan nya masih sama seperti dulu," kata Brianna.
"Lihat di sana, rumah pohon kita juga masih ada," beritahu Shaka dan menunjuk ke arah pohon besar yang terpasang sebuah rumah kecil.
"Kakak yang rawat rumah pohon itu?" Tanya Brianna dan menatap Shaka.
"Iya," jawab Shaka.
"Di rumah pohon itu banyak kenangan indah kita dan aku sudah janji untuk menjaga rumah pohon itu sampai aku kembali kesini dengan membawa kamu," kata Shaka panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...