"Kak Zayyan lepasin," pinta Brianna dan ingin menyingkirkan tangan Shaka yang melingkar di perutnya.
Bukannya melepaskan, Shaka malah memutar tubuh Brianna untuk menghadap ke arah nya dan dia memeluk dengan erat.
"I miss you," kata Shaka.
Kedua sudut bibi Brianna tertarik ke atas dan dia membalas pelukan dari Shaka.
"I miss you too," kata Brianna.
"Maaf sudah menghilang dan buat kak Zayyan kecewa," kata Brianna dan lagi-lagi dia meminta maaf.
Shaka tidak mengatakan apa-apa dan hanya memeluk Brianna. Shaka ingin menyalurkan rasa rindu yang selama 5 tahun dia pendam.
"Kak Zayyan sesak," kata Brianna dan memukul pelan punggung Brianna.
shaka terlalu erat memeluknya sampai Brianna merasakan sesak.
"Maaf maaf," ucap Shaka dan melonggarkan pelukannya.
"Sudah nggak marah lagi?" Tanya Brianna dan mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Shaka.
"Aku nggak bisa marah sama kamu," kata Shaka.
"Terus tadi apa namanya kalo bukan marah?" Tanya Brianna.
"Cuma kesal aja, kamu tiba-tiba muncul di rumah aku," jawab Shaka.
"Gengsi banget ngakuin kalo marah," kata Brianna dan mencubit pipi Shaka.
"Dah ah, aku mau pulang," kata Brianna dan mendorong Shaka sampai pelukannya terlepas.
"Kok pulang sih, kita baru sebentar ketemu," kata Shaka dan menahan tangan Brianna agar tidak pergi.
"Nanti aku dicariin mamah," kata Brianna.
"Tadi kak Zayyan juga ngusir aku," kata Brianna mengingatkan kejadian di mana Shaka mengusir Brianna untuk pergi.
"Itukan tadi, sekarang jangan pulang," kata Shaka.
"Tapi aku izin sama mamah cuma sebentar, nanti mamah khawatir kalo aku nggak pulang," kata Brianna.
"Kamu tunggu aku ganti baju, habis tu aku antar pulang dan sekalian izin sama tante buat ajak kamu keluar," kata Shaka.
"Bukannya kak Zayyan sakit kepala?" Tanya Brianna.
"Sudah Enggak," jawab Shaka.
Shaka mengarahkan Brianna untuk duduk di sofa ruang keluarga yang ada di lantai 2.
"Tunggu di sini, jangan kemana-mana," pinta Shaka dan Brianna menganggukkan kepalanya.
Shaka berlari masuk ke dalam kamarnya untuk ganti baju dan duduk di sofa untuk menunggu Shaka.
Akhirnya Brianna pulang diantarkan sama Shaka, padahal sopir Brianna sudah menunggu dari tadi. Tapi Shaka keras kepala mau mengantarkan Brianna pulang dan sekalian mau minta izin ajak Brianna pergi.
Sesampainya di rumah Brianna, Shaka langsung bertemu dengan Rosella yang memang ada di rumah dan dia meminta izin untuk mengajak Brianna pergi. Rosella memberikan izin dan meminta Brianna untuk ganti baju karena bajunya terlalu santai buat pergi jalan-jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...