5 Tahun Kemudian
Perempuan remaja berusia 19 tahun keluar dari pintu kedatangan Internasional dan dibelakangnya diikuti oleh 2 pegawai bandara yang membantu mendorong trolly berisi koper miliknya yang lumayan banyak.
(Pakaian perempuan).
Perempuan itu menggunakan kacamata hitam dan juga topi yang hampir menutupi setengah wajahnya.
(Kacamata perempuan).
(Topi perempuan).
"Nona Queen," panggil seorang laki-laki berbadan besar dengan pakaian serba hitam.
Laki-laki itu tidak datang sendirian, tapi bersama 4 orang lainnya.
"Selamat kembali ke Indonesia nona Queen," sambut laki-laki itu.
"Terima kasih om," balas yang dipanggil Queen.
Remaja perempuan itu adalah Queen Brianna Ollyxton yang 5 tahun lalu pergi ke Amerikan untuk pengobatan kedua kakinya yang lumpuh akibat kecelakaan.
Brianna hanya menjalankan pengobatan selama 4 bulan sampai kakinya dinyatakan benar-benar sembuh dan dia bisa kembali berjalan lagi. Tapi dengan kesepakatan seluruh anggota keluarga besar, mereka memutuskan untuk menyembunyikan Brianna di luar negeri karena takut hal buruk itu terjadi lagi dan membuat mereka kehilangan Brianna.
Tidak ada satupun orang yang mengetahui posisi Brianna selain anggota keluarga besar Ollyxton. Bahkan mereka menyembunyikan status Brianna agar tidak ada yang bisa melacak keberadaannya.
Brianna mengikuti semua keinginan keluarga nya karena dia tahu semua yang sudah diputuskan demi kebaikan dan keselamatan Brianna sendiri.
Selama 5 tahun Brianna hidup sendirian di luar negeri. Sebenarnya tidak benar-benar sendirian karena keluarganya bergantian datang untuk menjenguk dan menemani Brianna. Walaupun begitu, tetap saja Brianna merasa sendirian karena dia melewatkan banyak momen bahagia keluarga nya.
Brianna melewatkan acara pernikahan Ray, Arsen, Felix, dan Gio. Walah habis mereka menikah, mereka mengunjungi Brianna untuk merayakan kecil-kecilan agar Brianna tidak merasa terlalu sedih karena sudah melewatkan momen bahagia semua orang yang dia sayang.
Pokoknya banyak momen bahagia yang harus Brianna lewatkan karena dia tidak diizinkan meninggalkan negeri tempat tinggal sementara nya sampai situasi benar-benar aman untuk Brianna kembali ke Indonesia.
Untuk menghilangkan rasa sedihnya, Brianna menyibukkan diri dengan fokus kepada pendidikan dia. Kegigihan Brianna dalam menuntut ilmu dan dibantu dengan otak pintarnya, Brianna bisa menyandang status sarjana di usia 19 tahun dan dia menjadi lulusan termuda dan terbaik dengan nilai ipk yang sempurna.
Karena sudah menyelesaikan pendidikannya, Brianna memutuskan untuk pulang ke Indonesia tanpa memberitahu keluarganya. Brianna hanya menghubungi bodyguard yang dulu sering menemaninya dan minta dijemput di bandara tanpa ketahuan siapapun.
Brianna mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dan memberikan kepada pegawai bandara yang sudah membantunya.
Sekarang trolly berisi koper Brianna diambil oleh bodyguard yang ikut datang.
"Mari nona," kata ketua bodyguard dan memimpin jalan untuk menuju mobil yang sudah menunggu.
"Tidak ada yang tua kan kalo aku pulang?" Tanya Brianna.
"Aman nona, tadi saya sama yang lain bilang mau pergi beli peralatan keamanan yang sudah rusak," jawab ketua bodyguard.
"Papah tidak curiga?" Tanya Brianna.
"Akhir-akhir ini tuan besar sedang sibuk dengan pekerjaan di perusahaan dan selalu pulang malam, jadinya tuan besar tidak curiga sedikitpun," jawab dan beritahu ketua bodyguard.
"Sekarang papah masih di kantor?" Tanya Brianna.
"Inya nona," jawab ketua bodyguard.
"Kalo begitu antar aku ke kantor papah," pinta Brianna.
Brianna sangat kesal mendengar kalo sang papah sibuk bekerja, bahkan sampai pulang malam ke rumah.
"Baik nona," kata ketua bodyguard.
Bodyguard mengantarkan Brianna ke kantor tuan besarnya atas permintaan sang nona kecil.
Mobil yang ditumpangi oleh Brianna berhenti di depan lobby kantor. Sekarang sudah menunjukkan pukul 4 sore dan para pegawai sudah mulai pulang ke rumah masing-masing untuk istirahat.
Ketua bodyguard turun dari mobil dan membisikkan sesuatu kepada satpam. Satpam itu langsung menundukkan kepalanya saat mengetahui siapa yang datang.
Ketua bodyguard membukakan pintu mobil untuk Brianna. Brianna turun dari mobil dan merapikan baju kaos yang dia gunakan karena sedikit crop.
"Mari nona saya antarkan ke ruangan tuan besar," kata bodyguard.
"Ruangan papah masih sama kan?" Tanya Brianna.
"Masih sama nona," jawab bodyguard.
"Mana kartu akses nya, aku pergi sendiri," pinta Brianna.
Bodyguard mengeluarkan kartu berwarna hitam dan memberikan kepada Brianna.
"Makasih om," ucap Brianna dan menerima kartu itu.
"Om sama yang lain langsung pulang saja, nanti aku pulang sama papah," kata Brianna.
"Siap nona," kata ketua bodyguard.
Brianna melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantor dan satpam tidak menghalangi karena sudah tahu status Brianna.
Brianna menuju lift khusus untuk menuju lantai di mana ruangan papah nya berada dan harus ada kartu akses untuk menggunakan lift itu.
Brianna masuk ke dalam lift dan lift bergerak ke atas. Sesampainya di lantai 15, Brianna melangkahkan kaki menuju ruangan sang papah.
"Mau sampai kapan kerja nya?" Tanya Brianna saat membuka ruang kerja sang papah.
Robert yang sedang rapat bersama sekretarisnya sangat kaget melihat kehadiran Brianna yang secara tiba-tiba.
Brianna melepas kacamata hitam dan juga topi yang dia gunakan. Kedua mata Brianna langsung menatap tajam kepada sang papah yang sudah tua tapi masih suka lembur.
"Queen, kamu kenapa ada di sini?" Tanya Robert kaget melihat kehadiran sang putri.
Robert berdiri dari duduknya dan melangkahkan kaki menghampiri sang putri.
"Anna datang ke sini buat marahin tuan besar yang sudah tua tapi masih suka kerja lembur," kata Brianna dengan nada kesal.
"Jangan sentuh Anna, Anna marah sama papah," kata Brianna yang langsung melangkah mundur saat Robert mau memeluknya.
Brianna menatap sang papah dengan tajam dan ekspresi wajahnya benar-benar datar. Brianna sangat marah karena sang papah masih saja suka kerja lembur padahal sudah tua dan sudah ada keempat anak laki-lakinya yang bisa bantu mengurus kerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIANNA (END)
Teen FictionSeorang remaja perempuan yang melakukan loncat kelas dan menjadi anak beasiswa di sekolah swasta menengah atas yang sangat terkenal dengan kemewahan dan elit. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sekolah di sana karena biaya setiap bulannya yan...