BAB 50

159 8 0
                                    

Setelah itu para perempuan langsung berlari kembali ke area camping mereka dan mereka sudah tidak memperdulikan lagi dengan bendera.

"KAK KENZO," teriak Molly saat mereka sudah hampir sampai di area camping.

Semua orang yang di area camping kaget mendengar teriakan Molly yang sangat keras.

"Lo kenapa teriak-teriak?" Tanya Zaidan saat Molly sudah di depan mereka.

"Anna," kata Molly dengan nafas ngos-ngosan.

Mendengar nama Brianna, Kenzo langsung maju ke depan.

"Anna kenapa?" Tanya Kenzo kepada Molly.

"Anna hilang," jawab dan beritahu Brianna dengan air matanya sudah mengalir turun.

"Kenapa bisa hilang?" Tanya Zaidan.

"Kami nggak tau kak, tadi Molly maju sebentar menghampiri saya buat liat peta dan Anna jalan di belakang kami. Nggak sampai lima menit kami bicara, saat Molly kembali mundur ke belakang, Anna sudah hilang," jawab dan cerita perempuan yang tadi pegang peta.

"Kami sudah cari Anna, tapi nggak ketemu," kata Molly dengan isakan tangisnya.

Perempuan yang tadi cerita merangkul Molly yang menangis dengan air mata yang deras.

"Bang*at," kata Kenzo dan merogoh hp dari kantong celananya.

Kenzo menghubungi seseorang dengan ekspresi wajah marah, khawatir, takut, dan sedih.

"Perintahkan semua pengawal yang jaga di area camping buat cari Queen di hutan. SEKARANG JUGA," perintah Kenzo kepada orang di seberang sana.

Kenzo menghubungi ketua pengawal atau bodyguard keluarganya.

Para laki-laki berbadan besar dan kekar keluar dari tempat persembunyian mereka dan menghampirinya Kenzo.

Semuanya kaget dan juga memasang ekpresi takut karena melihat wajah sangar para pengawal Kenzo.

"Cari Queen sekarang juga sampai ketemu," perintah Kenzo kepasa para pengawal.

"Siap tuan," kata pengawal itu dengan serempak.

Semuanya langsung berbagi kelompok dan mereka memasuki hutan untuk mencari Brianna.

Kenzo berlari masuk ke dalam hutan untuk ikut mencari Brianna.

"Kenzo tunggu," kata Zaidan dan mengejar Kenzo.

Mereka masuk ke dalam hutan dan mengalir jalur yang bukan jalan penjelajahan.

"QUEEN," teriak Kenzo dan mengitari setiap jalan yang dia lewati.

Zaidan yang berada di belakang Kenzo masih sangat bingung dengan apa yang terjadi.

Tapi dia tidak mau bertanya sekarang karena ini bukan situasi yang tepat.

"QUEEN, KAMU DENGAR SUARA KAKAK?" Tanya Kenzo dengan teriakannya.

"ANNA," teriak Zaidan.

"QUEEN," teriak Kenzo dengan putus asa.

Mereka sudah masuk ke tengah hutan, tapi belum menemukan Brianna.

"Bagaimana?" Tanya Kenzo kepada 2 pengawal yang tidak sengaja bertemu dengannya.

"Belum ketemu tuan," jawab pengawal.

"Cari lagi, saya nggak mau tau pokoknya cari Queen sampai ketemu," perintah Kenzo dengan tegas.

"Siap tuan," kata pengawal.

"Tunggu," kata Kenzo saat kedua pengawal itu mau pergi.

"Ada apa tuan?" Tanya salah satu pengawal.

"Kalian berdua amankan semua kamera yang kita pasang, periksa satu persatu siapa tau ada petunjuk," perintah Kenzo.

"Siap tuan," kata dua pengawal itu dan memutar arah jalan mereka.

Kedua pengawal itu pergi dan Kenzo melanjutkan langkahnya untuk menunu tengah hutan.

Zidan mengikuti Kenzo karena takutnya terjadi sesuatu kalo Kenzo sendirian.

Tidak lama puluhan pengawal tambahan datang untuk bantu mencari Brianna.

Karena situasi yang sudah berantakan dan tidak memungkinkan, akhirnya camping diberhentikan dan semua murid di minta untuk membereskan barang-barang mereka.

Molly merapikan barang-barang Brianna dan dia ikut pulang dengan rombongan karena perintah dari Zaidan.

Padahal Molly tidak mau pulang karena kepikiran dengan Brianna dan mau ikut mencari.

Tapi Zaidan melarang karena Molly perempuan dan sangat bahaya untuk perempuan masuk ke dalam hutan.

Akhirnya Molly mengalah dan ikut pulang sama rombongan, tapi dengan syarat kalo Zaidan harus kasih kabar kepadanya tentang perkembangan pencarian Brianna.

Robert dan semua anggota laki-laki keluarga besar Ollyxton datang dan mereka bantu mencari Brianna.

Tidak lama setelah itu disusul dengan Shaka yang datang bersama dengan dua puluh pengawalnya untuk bantu mencari.

Hutan di sini cukup luas dan mereka tidak tahu kebagian mana Brianna di bawa.

"Bagaimana?" Tanya Shaka kepada Arsen.

"Belum ketemu," jawab Arsen dengan nada frustasi.

"Sekarang kalian menyebar dan cari Brianna, pastikan alat komunikasi kalian aktif dan utamakan keselamatan," perintah Shaka kepada semua pegawalnya yang ikut.

"Siap tuan," kata semua pengawal itu dan langsung berpencar.

Mereka masuk ke dalam hutan untuk mencari keberadaan Brianna.

Setelah itu Shaka dengan para kakak laki-laki Brianna mulai bergerak dan mereka masuk ke dalam hutan.

Teriakan nama Brianna sudah saling bersahutan di dalam hutan dan mereka masih berusaha untuk mencari Brianna.

Sudah 4 jam mereka mencari Brianna tapi tidak ketemu juga. Robert meminta semua pengawal untuk kembali ke area camping uang yang sudah kosong untuk istirahat sebentar.

Mereka tidak bisa memaksa para pengawal mencari tanpa istirahat. Selagi istirahat, mereka bisa menyusin rencana untuk kembali mencari Brianna.

Mereka sudah dapat bukti kalo Brianna di culik. Ada rekaman video di saat para penculik menutup mulut dan hidung Brianna menggunakan saput tangan yang mereka beri obat bius biar Brianna pingsan.

Setelah itu mereka membawa Brianna menjauh dari rombongan kelompoknya dan kejadian snagat cepat sampai-sampai anggota kelompok tidak menyadari.

Robert sudah lapor polisi dan aksih barang bukti agar pelaku bisa tertangkap sebelum mereka pergi jauh.

Para pelaku bisa dibilang sangat bodoh karena mereka tidak menggunakan penutup wajah saat menjalankan aksi dan wajah mereka terekam dengan jelas.

Semua pelaku adalah perempuan dan mereka adalah orang-orang yangs ering bully Brianna. Ada juga beberapa dari sekolah Shaka.

Sepertinya mereka cemburu karena Brianna dekat dengan anak Ollyxton dan Shaka.



BRIANNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang