BAB 04

314 18 0
                                    

Brianna, Rossa, dan Vino makan malam bareng dan mereka menyantap makanan yang sudah dimasak oleh Rossa.

Selesai makan, Brianna bantu Rossa mencuci piring dan membersihkan meja makan.

"Dek," panggil Vino yang datang ke dapur.

"Iya," sahut Brianna dan menolehkan kepalanya untuk melihat Vino.

"Ini ada titipan dari om Yuda sama Regan buat kamu," kata Vino dan memberikan 2 paperbag dengan ukuran berbeda.

Brianna mengambil beberapa lembar tisu untuk mengeringkan tangannya yang basah dan membuang tisu bekas itu ke dalam tempat sampah.

Brianna menerima kedua paperbag itu dari tangan Vino.

"Anna ke kamar dulu," pamit Brianna.

"Iya," kata Vino dan Rossa secara bebarengan.

Brianna masuk ke dalam kamarnya dan duduk di atas kasur. Dia membuka paperbag yang ukurannya kecil dulu dan ada surat di dalamnya.

Brianna meletakkan surat itu di atas kasur dan mengambil kotak dari dalam paperbag.

Brianna membuka kotak itu dan isinya adalah gelang.

Brianna membuka kotak itu dan isinya adalah gelang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gelangnya).

Brianna meletakkan kotak berisi gelang itu ke atas kasur dan mengambil surat yang tadi dia letakkan.

_____________________________________

Hai adik cantik kakak, kalo kamu lihat surat ini berarti kakak sudah pergi.

Maafin kakak, kakak tidak bermaksud untuk meninggalkan kamu tapi keadaan yang memaksakan kakak untuk melakukan itu.

Kamu harus tahu, sampai kapanku kakak sayang sama kamu dan besar sayangnya kakak tidak bisa diibaratkan dengan apapun.

Kamu jaga kesehatan ya dan rajin-rajin belajarnya biar bisa jadi orang sukses seperti apa yang kamu impikan.

Kakak tidak bisa janji akan sering-sering menemui atau menghubungi kamu.

Sekali lagi kakak minta maaf sama kamu.
_____________________________________

Air mata Brianna mengalir turun saat membaca surat itu dan dia melihat ada bekas basah di kerta surat itu.

"Anna sayang juga sama kakak. Kak Regan jaga kesehatan di sana dan fokus sama kuliah kakak," kata Brianna dengan isakan tangisnya.

Rossa dan Vino mendengar isakan tangis Brianna. Tapi mereka memberikan ruang buat Brianna mengeluarkan semua air matanya dan mungkin dengan itu dia akan merasa lebih tenang.

Brianna meletakkan surat itu dan beralih membuka paper bag yang satunya.

Brianna mengambil suratnya lebih dulu dan langsung membacanya.

BRIANNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang